Jakarta (ANTARA) - Muhammad Fajrin Rasyid, kini mengemban tugas yang lebih besar lagi setelah ditunjuk menjadi Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (19/6).
Terus berkembangnya bisnis digital saat ini, membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menaruh harapan penuh kepada Fajrin untuk mengembangkan bisnis digital Telkom.
Fajrin sebelumnya dikenal sebagai salah satu Co-Founder sekaligus Presiden Bukalapak.
Sosok milenial yang menduduki jabatan direksi Telkom itu sempat menempuh pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2004 hingga 2008.
Pada tahun 2008, dia mengikuti program pertukaran pelajar satu tahun antara Universitas Daejeon, Korea Selatan dan universitas-universitas besar di seluruh Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, Selandia Baru, dan Uni Eropa.
Pada tahun 2018, Fajrin mengikuti program Scaling Entrepreneurial Ventures dari Harvard University, kemudian pada tahun 2019 dia bergabung dalam Stanford-Endeavor Innovation and Growth Program dari Stanford University.
Dikutip dari akun LinkedIn, pria kelahiran Jakarta, 11 September 1986, itu memulai kariernya sebagai web developer di perusahaan telekomunikasi, Indosat, pada tahun 2007.
Pada tahun 2008, dia menjadi web developer di The United Nations Asian and Pacific Training Centre for Information and Communication Technology for Development (UN-APCICT). Misinya adalah untuk memperkuat upaya negara-negara anggota untuk menggunakan ICT dalam pembangunan sosial ekonomi.
Selanjutnya, pada tahun 2009 menjadi konsultan pada The Boston Consulting Group selama 1 tahun 6 bulan, kemudian menjadi co-founder dan CEO Suitmedia pada tahun 2011. Pada tahun yang sama, dia merintis startup Bukalapak bersama beberapa temannya sesama alumni ITB.
Kinerja Fajrin dinilai luar biasa sebagai Co-Founder dan Presiden Bukalapa. Dia berhasil memosisikan Bukalapak dengan sangat baik, bahkan selalu berjalan berdampingan dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia.
Berkat pencapaiannya itu, dia dianugerahi penghargaan Satyalancana Wira Karya pada tahun 2019.
Bisnis Digital
Sosok milenial yang rekam jejaknya akrab di dunia digital itu diharapkan bisa membawa langkah perubahan di Telkom maupun perusahaan-perusahaan BUMN lainnya menjadi lebih baik.
Menteri Erick menaruh harapan penuh pada Fajrin untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom.
Telkom diminta harus dapat mengubah dan memperkuat strategi bisnisnya, terutama di era pasca-COVID-19, guna memperkuat bisnis Telkom.
"Dengan tantangan yang makin besar, semua jajaran direksi Telkom yang baru memiliki KPI yang terukur. Saya sudah sampaikan kepada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya," ucap Erick.
Mensyukuri kepercayaan baru yang dia dapatkan, Fajrin berkomitmen untuk membantu Indonesia lebih maju lagi dengan fokus pada pengembangan telekomunikasi Indonesia bersama Telkom.
"Saya sangat berterima kasih atas amanah baru yang diberikan kepada saya," ucapnya.
Fajrin melanjutkan, "Sepuluh tahun ini bersama Bukalapak, kami telah bersama-sama menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk terus bermimpi, berkarya, dan bekerja keras."
Ia berharap pengalamannya membesarkan bisnis startup hingga menjadi besar seperti sekarang dapat membawa kontribusi untuk mengembangkan Telkom.
Terus berkembangnya bisnis digital saat ini, membuat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menaruh harapan penuh kepada Fajrin untuk mengembangkan bisnis digital Telkom.
Fajrin sebelumnya dikenal sebagai salah satu Co-Founder sekaligus Presiden Bukalapak.
Sosok milenial yang menduduki jabatan direksi Telkom itu sempat menempuh pendidikannya di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2004 hingga 2008.
Pada tahun 2008, dia mengikuti program pertukaran pelajar satu tahun antara Universitas Daejeon, Korea Selatan dan universitas-universitas besar di seluruh Asia Tenggara, Tiongkok, Jepang, Selandia Baru, dan Uni Eropa.
Pada tahun 2018, Fajrin mengikuti program Scaling Entrepreneurial Ventures dari Harvard University, kemudian pada tahun 2019 dia bergabung dalam Stanford-Endeavor Innovation and Growth Program dari Stanford University.
Dikutip dari akun LinkedIn, pria kelahiran Jakarta, 11 September 1986, itu memulai kariernya sebagai web developer di perusahaan telekomunikasi, Indosat, pada tahun 2007.
Pada tahun 2008, dia menjadi web developer di The United Nations Asian and Pacific Training Centre for Information and Communication Technology for Development (UN-APCICT). Misinya adalah untuk memperkuat upaya negara-negara anggota untuk menggunakan ICT dalam pembangunan sosial ekonomi.
Selanjutnya, pada tahun 2009 menjadi konsultan pada The Boston Consulting Group selama 1 tahun 6 bulan, kemudian menjadi co-founder dan CEO Suitmedia pada tahun 2011. Pada tahun yang sama, dia merintis startup Bukalapak bersama beberapa temannya sesama alumni ITB.
Kinerja Fajrin dinilai luar biasa sebagai Co-Founder dan Presiden Bukalapa. Dia berhasil memosisikan Bukalapak dengan sangat baik, bahkan selalu berjalan berdampingan dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia.
Berkat pencapaiannya itu, dia dianugerahi penghargaan Satyalancana Wira Karya pada tahun 2019.
Bisnis Digital
Sosok milenial yang rekam jejaknya akrab di dunia digital itu diharapkan bisa membawa langkah perubahan di Telkom maupun perusahaan-perusahaan BUMN lainnya menjadi lebih baik.
Menteri Erick menaruh harapan penuh pada Fajrin untuk memimpin pengembangan bisnis digital Telkom.
Telkom diminta harus dapat mengubah dan memperkuat strategi bisnisnya, terutama di era pasca-COVID-19, guna memperkuat bisnis Telkom.
"Dengan tantangan yang makin besar, semua jajaran direksi Telkom yang baru memiliki KPI yang terukur. Saya sudah sampaikan kepada mereka bahwa harus siap dicopot bila tidak memenuhi target-targetnya," ucap Erick.
Mensyukuri kepercayaan baru yang dia dapatkan, Fajrin berkomitmen untuk membantu Indonesia lebih maju lagi dengan fokus pada pengembangan telekomunikasi Indonesia bersama Telkom.
"Saya sangat berterima kasih atas amanah baru yang diberikan kepada saya," ucapnya.
Fajrin melanjutkan, "Sepuluh tahun ini bersama Bukalapak, kami telah bersama-sama menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk terus bermimpi, berkarya, dan bekerja keras."
Ia berharap pengalamannya membesarkan bisnis startup hingga menjadi besar seperti sekarang dapat membawa kontribusi untuk mengembangkan Telkom.