Sentani, Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan menurunkan berbagai kegiatan program pemberdayaan ekonomi masyarakat kampung  selama pandemi COVID-19.

"Sejak adanya pandemi COVID-29 ini kita sudah diarahkan untuk program padat karya. Penanaman kembali sagu, itu juga ada pengolahannya, rumah produksi, gudang dan kebun koleksi di Kampung Yokiwa," kata Kepala Dinas perkebunan dan peternakan Kabupaten Jayapura, Dody Samyana kepada wartawan di Sentani,Jumat.

Dia menjelaskan selain program tersebut pihaknya juga menurunkan program pertanian seperti penanaman Kakao di Yokiwa dan Nimborang. Dimana program ini dilaksanakan dengan membangun kerjasama dengan mitra kerja di wilayah Pembangunan 3 dan wilayah pembangunan 4.

"Pengembangan kakao sebanyak 500 hektare.Mereka sudah jalan. Ada sekitar totalnya 60 kampung. Nanti mereka masuk. Kalau kita cuma mampu tiga kampung saja," jelasnya melalui keterangan tertulis Humas COVID-19 Pemkab Jayapura.

Ia mengatakan, program perkebunan dari dinas hanya sekitar 35 hektare saja, di daerah Yokiwa dan Nimborang.

Program perkebunan tersebut, lanjutnya, berupa program replanting atau tanam sambung pucuk untuk mengganti tanaman yang sudah rusak.

"Terus yang peternakan itu, kita bantu sapi di 3 kampung. Kemudian kampung Yokiwa, Ifale dan Yakonde, masing masing 5 ekor. Kami juga buatkan kandang di Yokiwa dan Yakonde. Kemudian adakan program sapi bibit di Kemtuk dan di Yapsi," katanya.

Lanjut dia, selain program tersebut pihaknya juga telah memberdayakan para petani lokal dengan memberikan bantuan pembibitan pinang di 3 Kampung yakni Kampung Sereh, Sentani dan Yokiwa.

Program tersebut dilakukan dengan konsep terpadu khusus dilakukan di kampung Yokiwa.

"Untuk pemberdayaan ekonomi tapi konsepnya terpadu dengan pariwisataa, pertanian, peternakan, bahkan perikanan juga. Kami juga ada siapkan bibit bebek dan dibagikan ada 200 di Puay dan Yokiwa. Ini program selama pandemi. Kita arahkan untuk padat karya semua, untuk penangnan dampak ekonomi akibat COVID-19," tambahnya.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024