Jayapura (ANTARA) - Pelaksana harian Sekda Papua Muhammad Musa'ad mengatakan, ibadah kurban yang dilakukan umat Islam pada hari raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 Hijriah untuk meningkatkan solidaritas sosial dengan berbagi sesama sebagai refleksi pengorbanan perjalanan sejarah Nabi Ibrahim AS bersama putranya Nabi Ismail AS.

"Momentum hari raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 Hijriah umat muslim diharapkan dapat mengimplementasikan semangat pengorbanan dari Nabi Ibrahim AS dalam kehidupan sosial bermasyarakat berbangsa dan bernegara,"ungkap Pelaksana harian Sekda Papua Muhammad Musa'ad selepas shalat Idul Adha di halaman kantor Gubernur Papua, Jumat.

Ia mengakui, meningkatkan solidaritas sosial tidak hanya dengan umat Islam semata tetapi perlu diterapkan kepada semua umat beragama lain.

Dia berharap, dengan semangat berkurban yang telah dikisahkan perjalanan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS bisa menambah nilai keimanan dan ketakwaan umat Islam dalam memaknai refleksi sejarah perjalanan Nabi Ibrahim.

Sementara itu, Khatib Shalat Idul Adha 1441 H Muhammad Junaidin mengajak, umat Islam di tanah Papua dapat memaknai ibadah kurban pada  hari raya Idul Adha 1441 H untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Peristiwa kurban dalam Islam, menurut Junaidin, merupakan bentuk empati sosial kepada saudara yang terkena wabah COVID-19 sebagai bentuk hubungan muslim dengan sesama manusia.

"Melalui refleksi ibadah kurban di hari raya Idul Adha 1441 H juga telah mengajarkan kepada umat Islam untuk berbagi kebaikan melalui pemberian hewan kurban dalam rangka meningkatkan solidaritas sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,"ujarnya

Pelaksanaan shalat Idul Adha 10 Dzulhijah 1441 H dipusatkan di halaman kantor Gubernur Papua dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat mengangkat "tema solidaritas membangun masyarakat produktif yang aman".

Pada kegiatan shalat Idul Adha 1441 H di Kota Jayapura berlangsung di 134 masjid dan lapangan berjalan kondusif hingga selesai.





 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024