Wamena (ANTARA) - Sekelompok warga  di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua melakukan pemalangan pemancar telekomunikasi milik PT.Telkomsel karena kecewa dengan hasil seleksi CPNS di lingkungan pemerintah setempat.

Kabag Ops Polres Tolikara AKP Klemens Titirlolobi yang langsung menuju lokasi pemalangan pada Kamis, (6/8), melalui rilis yang diterima Antara di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, mengatakan pemalangan dilatarbelakangi hasil tes calon aparatur sipil negara (CASN) setempat.

"Saudara MY (koordinator palang) menyatakan dirinya bersama rekannya tahu mereka tidak lulus, namun ada satu masyarat Distrik Kembu berinisial NW yang tidak mengikuti seleksi tetapi diluluskan dan hal itu yang membuat mereka tidak puas," kata AKP Klemens menjelaskan .

Ia mengatakan pemalangan terjadi di salah satu BTS milik Telkomsel yang berada di Desa Yiligaluk, Karubaga, Pusat Ibu Kota Kabupaten Tolikara.

"Mereka minta bupati maupun kepala badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia Tolikara untuk memberikan penjelasan terkait hal itu," katanya.

AKP Klemens Titirlolobi telah mengimbau pemalang untuk membuka palang sebab tidak ada sangkut paut antara hasil CASN dengan fasilitas milik PT.Telkomsel di sana.

"Palang itu sudah dibuka karena itu fasilitas umum, khususnya dalam komunikasi via telepon, jika masih melakukan pemalangan maka akan berurusan dengan hukum berlaku," katanya.

Kepala Desa Yaligaluk, Tuamin Kogoya yang hadir di lokasi, juga menasehati warganya untuk membuka palang.

Ia menyarankan masyarakat tidak melakukan aksi anarkis, melainkan menunggu bupati bersama wakil bupati untuk memberikan penjelasan.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024