Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Cantika Abigail geregetan soal Rancangan Undang Undang Penghapusan Kekerasan Seksual (RUU PKS) yang tak kunjung disahkan.

Melawan kekerasan seksual adalah salah satu perjuangan yang harus terus dilakukan setelah Indonesia 75 tahun merdeka.

"Kita sekarang sudah merdeka dari penjajah, cuma sekarang kita menghadapi perjuangan sendiri," kata Cantika kepada ANTARA, Senin.

"Melawan minimnya pendidikan merata, melawan kekerasan terhadap perempuan, melawan ketidakadilan," lanjut dia.

RUU PKS tak kunjung disahkan ramai dibicarakan oleh warganet di linimasa media sosial.

Fakta itu, kata Cantika, membuatnya merasa gemas dan geregetan karena dia ingin pemerintah mengambil langkah nyata peduli dan melindungi masyarakat dari pelecehan dan kekerasan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA • 75 • • throwback time to ASIAN GAMES 2018

A post shared by CANTIKA (@abigailcantika) on


"Aku enggak terlalu vokal tentang ini, tapi makin ke sini semakin meresahkan dan bikin geregetan."

Dia merasa sedih melihat banyak korban yang terpaksa memilih bicara lewat media sosial karena merasa tidak mendapatkan perlindungan pemerintah, dan tidak merasa aman karena berada di negara yang tak memiliki undang-undang yang melindungi haknya sebagai manusia.

"Itu yang saat ini perlu kita perjuangkan bersama," kata cucu aktris Rina Hasyim itu.

Hal lain yang menjadi perhatian Cantika adalah tentang media sosial yang diibaratkan seperti pisau bermata dua.

Ada banyak manfaat positif dari media sosial, tapi di sisi lain ini membentuk generasi yang sangat mudah membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain.

Dampak terburuk yang bisa terjadi adalah munculnya rasa harus mengikuti segala yang dipamerkan di media sosial, padahal bukan tak mungkin apa yang diunggah sudah dipoles di sana sini.

"Menurutku itu yang paling kerasa, terutama di bidang kreatif ya. Maksudnya, kalau dilihat banyak banget sekarang penyanyi yang sangat amat bagus suaranya, but still we are craving for more character di dalam musisi-musisi yang ada."


 

Pewarta : Nanien Yuniar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024