Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua, belum mewacanakan pengusulan penutupan Bandara Wamena walau kasus konfirmasi positif COVID-19 yang sebelumnya berada pada angka nol, naik menjadi 29 orang per 1 Oktober 2020.

Bupati Jhon Richard Banua di Wamena, Jumat, mengatakan telah ditempatkan petugas medis di Bandara Sentani untuk memeriksa calon penumpang yang hendak datang ke Wamena, sehingga belum ada pembahasan terkait penutupan bandara.

"Kalau kita tidak punya posko pemeriksaan di Bandara Sentani, kemungkinan besar kami akan usulkan penutupan Bandara Wamena. Kita mau akses bandara tetap dibuka, tetapi melalui pemeriksaan petugas kita di Bandara Sentani," katanya.

Agar pencegahan COVID-19 lebih efektif, ia mengharapkan masyarakat yang baru datang dari luar Jayawijaya, mengikuti prosedur kesehatan dengan mengisolasi diri di rumah selama 14 hari, lalu melakukan tes cepat kedua.

Selama isolasi mandiri, masyarakat diharapkan tidak melakukan kontak dengan orang lain, walaupun secara medis terbukti non reaktif saat pemeriksaan tes cepat di Bandara Sentani sebelum terbang ke Bandara Wamena.

“Kita tahu bersama Jayawijaya pernah menekan penyebaran COVID-19 hingga zero. Namun karena hanya satu orang yang tidak karantina membuat kasus di Jayawijaya menjadi 29," katanya.

Jhon Banua mengatakan Bandara Wamena di Jayawijaya merupakan satu-satunya pintu masuk utama saat ini ke Wilayah Adat Lapago yang membawahi delapan kabupaten.

Berdasarkan data COVID-19 Jayawijaya, jumlah pasien positif yang tercatat per 30 September adalah 30 orang, namun satu di antaranya telah sembuh sehingga per 1 Oktober jumlah pasien adalah 29 orang.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024