Manokwari (ANTARA) - Pangdam XVIII/Kasuari/Papua Barat Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menekankan prajuritnya untuk menyimak isu-isu global yang dapat membawa dampak buruk terhadap stabilitas keamanan di Indonesia.
"Banyak isu global yang berdampak pada situasi kita di Indonesia, dampak keamanan hingga sosial ekonomi, termasuk dampaknya di Papua Barat," ucap Pangdam saat memberikan arahan pada HUT Ke-75 TNI di Manokwari, Senin.
Pangdam lantas mengajak prajurit TNI untuk selalu monitor isu global sehingga ada langkah pencegahaan ketika berdampak pada daerah.
Pada kesempatan itu ia juga menekankan bahwa sinergitas TNI dengan Polri, pemerintah daerah, masyarakat serta elemen lain sangat penting. Prajurit TNI dituntut dapat mengisi ruang kosong yang tidak bisa dilakukan lembaga lain.
Menurut dia, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok saat ini masih berlangsung. Kedua negara itu pun kini sedang gencar melakukan latihan perang.
"Paling tidak dari sisi ekonomi, Indonesia akan mengalami dampaknya. Begitu pula, di Papua Barat. TNI harus ambil bagian untuk membantu pemerintah daerah mencegah resesi ekonomi, " kata mantan Danjen Kopassus.
Cantiasa juga mengemukakan bahwa saat ini kelompok teroris Abu Sayap masih terus merorong situasi keamanan negara Filipina. Tentara Filipina sekarang pun sedang bekerja keras memerangi kelompok teroris tersebut.
"Kelompok Abu Sayap ini tidak main-main. Mereka menjadi ancaman besar bagi kedaulatan negara Filipina. Dalam hal persenjataan, mereka sudah menggunakan alat-alat berat," katanya lagi.
Papua Barat, lanjut dia, tidak terlalu jauh dari Filipina. Upaya pencegahan suatu keniscayaan agar kelompok tersebut tidak menyebar ke Papua Barat.
"Di Papua dan Papua Barat, isu politik, ideologi, agama, dan ekonomi pun masih terus terjadi. Puji Tuhan, dengan upaya preventif yang TNI lakukan bersama Polri, Papua dan Papua Barat masih terkendali,"ungkap mantan Danrem 173/PVB Biak.
Prajurit TNI di Papua Barat, kata Pangdam, untuk terus waspada dengan selalu memantau setiap perkembangan agar stabilitas keamanan terjaga dan aktivitas ekonomi masyarakat berjalan lancar.
"Ingat, apa yang terjadi di luar negeri sana bisa merembet ke Indonesia. TNI harus bersinergi dengan rakyat, dengan Polri, pemerintah daerah, serta seluruh elemen lainya," pungkasnya. ***2***
"Banyak isu global yang berdampak pada situasi kita di Indonesia, dampak keamanan hingga sosial ekonomi, termasuk dampaknya di Papua Barat," ucap Pangdam saat memberikan arahan pada HUT Ke-75 TNI di Manokwari, Senin.
Pangdam lantas mengajak prajurit TNI untuk selalu monitor isu global sehingga ada langkah pencegahaan ketika berdampak pada daerah.
Pada kesempatan itu ia juga menekankan bahwa sinergitas TNI dengan Polri, pemerintah daerah, masyarakat serta elemen lain sangat penting. Prajurit TNI dituntut dapat mengisi ruang kosong yang tidak bisa dilakukan lembaga lain.
Menurut dia, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok saat ini masih berlangsung. Kedua negara itu pun kini sedang gencar melakukan latihan perang.
"Paling tidak dari sisi ekonomi, Indonesia akan mengalami dampaknya. Begitu pula, di Papua Barat. TNI harus ambil bagian untuk membantu pemerintah daerah mencegah resesi ekonomi, " kata mantan Danjen Kopassus.
Cantiasa juga mengemukakan bahwa saat ini kelompok teroris Abu Sayap masih terus merorong situasi keamanan negara Filipina. Tentara Filipina sekarang pun sedang bekerja keras memerangi kelompok teroris tersebut.
"Kelompok Abu Sayap ini tidak main-main. Mereka menjadi ancaman besar bagi kedaulatan negara Filipina. Dalam hal persenjataan, mereka sudah menggunakan alat-alat berat," katanya lagi.
Papua Barat, lanjut dia, tidak terlalu jauh dari Filipina. Upaya pencegahan suatu keniscayaan agar kelompok tersebut tidak menyebar ke Papua Barat.
"Di Papua dan Papua Barat, isu politik, ideologi, agama, dan ekonomi pun masih terus terjadi. Puji Tuhan, dengan upaya preventif yang TNI lakukan bersama Polri, Papua dan Papua Barat masih terkendali,"ungkap mantan Danrem 173/PVB Biak.
Prajurit TNI di Papua Barat, kata Pangdam, untuk terus waspada dengan selalu memantau setiap perkembangan agar stabilitas keamanan terjaga dan aktivitas ekonomi masyarakat berjalan lancar.
"Ingat, apa yang terjadi di luar negeri sana bisa merembet ke Indonesia. TNI harus bersinergi dengan rakyat, dengan Polri, pemerintah daerah, serta seluruh elemen lainya," pungkasnya. ***2***