Surabaya (ANTARA) - Pengamat politik sekaligus peneliti Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdusalam menilai mesin politik PDI Perjuangan dan faktor Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadikan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji, unggul di survei.
Surokim Abdusalam di Surabaya Minggu, mengatakan, paslon Eri-Armuji hanya diusung PDI Perjuangan dan didukung PSI dan partai-partai non-parlemen. Jumlah partai yang tidak sebanyak kompetitornya, Machfud Arifin dan Mujiaman, ini membuat tim sangat solid dan kerja keras untuk memenangkan paslon yang diusungnya.
"Karena tidak banyaknya partai ini, membuat tim mereka sangat serius. Tidak hanya mesin partai, ada juga tokoh-tokoh semacam Bu Risma dan relawan yang ikut bekerja keras. Apalagi sosok Bu Risma sebelum pandemi pernah ada survei, siapapun orangnya jika didukung Bu Risma akan mendapat dukungan yang tinggi," ujar Surokim.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya merilis, jika paslon Eri Cahyadi-Armuji unggul 6 persen dari pesaingnya di Pilkada Surabaya 2020 berdasarkan survei internal partai. Cawali-Cawawali yang diusung PDI Perjuangan ini unggul karena memiliki tim solid, termasuk mempunyai tokoh berpengaruh seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini serta mesin PDI Perjuangan yang bekerja efektif.
Meski mesin partai dan tokoh dominan, lanjut Surokim, yang paling utama adalah pada paslonnya yakni Eri-Armuji. Semakin banyak nilai plus yang melekat pada diri paslon, akan semakin mudah menaikkan elektabilitasnya.
"Sekarang tugasnya tim paslon. Siapa yang bisa mengeksplorasi nilai plus-plus paslon ke publik, akan mudah menggaet pemilih. Sebab pemilih perkotaan tidak hanya menimbang soal sosiologis dan psikologis, tapi juga rasional. Mesin PDI Perjuangan bekerja keras untuk itu," katanya.
Terkait survei internal PDI Perjuangan, Surokim menyebut, saat inilah waktunya lembaga survei untuk mengekspose hasil surveinya. Sebab setelah ada pengumuman paslon Pilkada Surabaya, belum ada lembaga survei yang mengumumkan hasil surveinya.
"Hasil survei internal PDI Perjuangan yang disampaikan Pak Hasto itu sebagai pemantik lembaga survei lainnya untuk mengumumkan hasil lembaga surveinya. Sebab Pak Hasto hanya menyebut angka 6 persen. Tidak menyebut metode dan jumlah respondennya berapa. Padahal itu sangat penting. Makanya sekarang waktunya lembaga survei mengimbanginya dengan metode survei yang jelas," katanya.
Angka 6 persen tersebut, menurut Surokim masih sangat sangat kompetitif sebab hanya dua paslon atau head to head.
"Unggulnya paslon itu dipengaruhi banyak faktor. Bisa dari mesin partai yang jalan, banyak tokoh yang mempunyai pengaruh ikut mendukung dan adanya plus-plus pada diri paslon. Di pilkada Surabaya ini, untuk paslon Eri-Armuji memiliki tim bagus dan bekerja keras semua," katanya.
Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
Surokim Abdusalam di Surabaya Minggu, mengatakan, paslon Eri-Armuji hanya diusung PDI Perjuangan dan didukung PSI dan partai-partai non-parlemen. Jumlah partai yang tidak sebanyak kompetitornya, Machfud Arifin dan Mujiaman, ini membuat tim sangat solid dan kerja keras untuk memenangkan paslon yang diusungnya.
"Karena tidak banyaknya partai ini, membuat tim mereka sangat serius. Tidak hanya mesin partai, ada juga tokoh-tokoh semacam Bu Risma dan relawan yang ikut bekerja keras. Apalagi sosok Bu Risma sebelum pandemi pernah ada survei, siapapun orangnya jika didukung Bu Risma akan mendapat dukungan yang tinggi," ujar Surokim.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya merilis, jika paslon Eri Cahyadi-Armuji unggul 6 persen dari pesaingnya di Pilkada Surabaya 2020 berdasarkan survei internal partai. Cawali-Cawawali yang diusung PDI Perjuangan ini unggul karena memiliki tim solid, termasuk mempunyai tokoh berpengaruh seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini serta mesin PDI Perjuangan yang bekerja efektif.
Meski mesin partai dan tokoh dominan, lanjut Surokim, yang paling utama adalah pada paslonnya yakni Eri-Armuji. Semakin banyak nilai plus yang melekat pada diri paslon, akan semakin mudah menaikkan elektabilitasnya.
"Sekarang tugasnya tim paslon. Siapa yang bisa mengeksplorasi nilai plus-plus paslon ke publik, akan mudah menggaet pemilih. Sebab pemilih perkotaan tidak hanya menimbang soal sosiologis dan psikologis, tapi juga rasional. Mesin PDI Perjuangan bekerja keras untuk itu," katanya.
Terkait survei internal PDI Perjuangan, Surokim menyebut, saat inilah waktunya lembaga survei untuk mengekspose hasil surveinya. Sebab setelah ada pengumuman paslon Pilkada Surabaya, belum ada lembaga survei yang mengumumkan hasil surveinya.
"Hasil survei internal PDI Perjuangan yang disampaikan Pak Hasto itu sebagai pemantik lembaga survei lainnya untuk mengumumkan hasil lembaga surveinya. Sebab Pak Hasto hanya menyebut angka 6 persen. Tidak menyebut metode dan jumlah respondennya berapa. Padahal itu sangat penting. Makanya sekarang waktunya lembaga survei mengimbanginya dengan metode survei yang jelas," katanya.
Angka 6 persen tersebut, menurut Surokim masih sangat sangat kompetitif sebab hanya dua paslon atau head to head.
"Unggulnya paslon itu dipengaruhi banyak faktor. Bisa dari mesin partai yang jalan, banyak tokoh yang mempunyai pengaruh ikut mendukung dan adanya plus-plus pada diri paslon. Di pilkada Surabaya ini, untuk paslon Eri-Armuji memiliki tim bagus dan bekerja keras semua," katanya.
Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 1 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.