Jayapura (ANTARA) - Komoditas pertanian Vanili asal negara tetangga Papua Nugini (PNG) menjadi primadona penerimaan pajak negara dari bea masuk di lingkungan pelayanan Bea Cukai Jayapura. 
 
"Memang benar vanili asal PNG menjadi pemasok utama bagi penerimaan BC Jayapura,"kata Kepala Bea Cukai (BC) Jayapura Albert Simorangkir kepada Antara di Jayapura, Selasa. 

Dikatakan, di era pandemi akibat merebaknya COVID-19 menyebabkan ditutupnya perbatasan RI-PNG sehingga para pengusaha memilih memasok vanili dengan mencarter pesawat langsung dari PNG. 
 
 Tercatat tiga kali pesawat asal PNG mengangkut vanili ke bandara Sentani dan frekwensinya diharapkan terus bertambah,"harap Simorangkir seraya menambahkan, bea masuk yang diterima BC Jayapura tercatat Rp 2.459, miliar.
 
 Periode yang sama penerimaan BC Jayapura tercatat sebesar Rp2.480.056.000.

"Dan jumlah itu meningkat dibanding periode yang sama tahun 2019,"kata Albert.
 
 Ketika ditanya tentang maraknya produk PNG yang diperjualbelikan di Jayapura, Albert mengaku belum ada bea masuknya karena dibawa warga dalam jumlah terbatas. 

Mungkin kedepan komoditi tersebut akan dikenakan bea masuk namun untuk saat ini belum karena yang membawa masuk produk PNG adalah warga yang baru kembali dari berkunjung ke sanak keluarganya yang berkebangsaan PNG. 

"Bila produk dari PNG dibawa dalam jumlah besar maka akan dikenakan bea masuk,"jelas Albert Simorangkir. 
 
  
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024