Wamena (ANTARA) - Pejabat Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, membantah telah menjanjikan proyek bagi pengusaha tertentu yang ingin mendapatkan proyek pengadaan dari pemerintah.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jayawijaya Andre Kendangen di Wamena, Rabu, memberikan klarifikasi atas isu itu karena telah beredar di masyarakat dan menimbulkan pertanyaan.
"Saat ini ada isu beredar mengatasnamakan dinas PU, maupun kepala dinas PU untuk meminta sejumlah uang dengan alasan atau iming-iming nanti dikasi proyek untuk tahun berjalan. Ini tidak benar," katanya.
Ia memastikan pada akhir tahun ini tidak ada proyek yang belum dikerjakan, artinya semua dalam tahap penyelesaian, sehingga tidak ada pengadaan yang bisa diberikan kepada pengusaha.
"Untuk bulan Desember 2020, kita kan kegiatan sudah tidak ada. Sudah berjalan semua. Jadi mungkin saya informasikan bahwa isu ini adalah isu yang ingin menipu kalangan pengusaha. Jadi boleh dikatakan ini adalah hoax," katanya.
Andre juga telah melaporkan penyebar isu yang mengganggu ketentraman masyarakat itu kepada kepolisian.
"Anggota kepolisian sudah dapatkan lokasi atau nomor handphone penipu dan dia berada di Kalimantan. Ini strategi yang mereka lakukan untuk melakukan penipuan," katanya.
Ia mengatakan penipuan dengan modus menjanjikan proyek bagi pengusaha, sebelumnya pernah terjadi, dan setelah mendeteksi nomor telepon pengguna itu berada di Malang.
Andre mengharapkan masyarakat terutama pengusaha di Jayawijaya tidak mudah mempercayai informasi yang disebar melalui media sosial agar tidak menjadi korban penipuan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Jayawijaya Andre Kendangen di Wamena, Rabu, memberikan klarifikasi atas isu itu karena telah beredar di masyarakat dan menimbulkan pertanyaan.
"Saat ini ada isu beredar mengatasnamakan dinas PU, maupun kepala dinas PU untuk meminta sejumlah uang dengan alasan atau iming-iming nanti dikasi proyek untuk tahun berjalan. Ini tidak benar," katanya.
Ia memastikan pada akhir tahun ini tidak ada proyek yang belum dikerjakan, artinya semua dalam tahap penyelesaian, sehingga tidak ada pengadaan yang bisa diberikan kepada pengusaha.
"Untuk bulan Desember 2020, kita kan kegiatan sudah tidak ada. Sudah berjalan semua. Jadi mungkin saya informasikan bahwa isu ini adalah isu yang ingin menipu kalangan pengusaha. Jadi boleh dikatakan ini adalah hoax," katanya.
Andre juga telah melaporkan penyebar isu yang mengganggu ketentraman masyarakat itu kepada kepolisian.
"Anggota kepolisian sudah dapatkan lokasi atau nomor handphone penipu dan dia berada di Kalimantan. Ini strategi yang mereka lakukan untuk melakukan penipuan," katanya.
Ia mengatakan penipuan dengan modus menjanjikan proyek bagi pengusaha, sebelumnya pernah terjadi, dan setelah mendeteksi nomor telepon pengguna itu berada di Malang.
Andre mengharapkan masyarakat terutama pengusaha di Jayawijaya tidak mudah mempercayai informasi yang disebar melalui media sosial agar tidak menjadi korban penipuan.