Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menekankan perlunya kesadaran kolektif dari seluruh masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M guna memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Kedisiplinan kita butuh kedisiplinan kolektif. Jadi semuanya melanjutkan hal yang sama dan butuh endurance yang cukup karena kita enggak tahu kapan pandemi akan berakhir," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 dr. Sonny Harry B Harmadi dalam Dialog bertema Ibu sebagai Pilar Utama Menghadapi Pandemi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan hasil riset, memakai masker dinilai sangat efektif karena dapat menghalau penyebaran aerosol uap mengandung virus yang keluar sampai sejauh dua meter dari mulut penderita COVID-19 ketika orang itu berbicara tanpa memakai masker.
"Kalau enggak pakai masker, pada jarak kurang dari dua meter kita kena. Kemudian kalau dia berteriak itu bisa memicu keluarnya droplet. Batuk juga bisa sampai dua meter. Bersin bisa sampai 6 meter," katanya.
Untuk itu, protokol memakai masker guna mencegah penyebaran virus apapun, terutama virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, sangat penting untuk dilakukan.
Kemudian, selain perlu memakai masker, masyarakat juga perlu sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Sonny lebih lanjut menekankan kesadaran untuk menerapkan protokol 3M itu tidak hanya perlu disadari oleh tiap-tiap individu, tetapi juga masyarakat secara kolektif karena pemutusan rantai penularan wabah tersebut membutuhkan partisipasi seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, Satgas terus berupaya mengingatkan masyarakat bahwa dengan bersama-sama menjalankan protokol kesehatan, maka mata rantai penularan pandemi COVID-19 diharapkan akan segera diputus.
"Yang kita butuhkan adalah konsistensi. Jadi ketika kita lengah 1 menit, maka 23 jam 59 menit dalam satu hari itu bisa sia-sia," katanya.
"Satu hal yang harus kita yakini adalah bahwa pandemi ini pasti berakhir. Semakin patuh kita secara kolektif terhadap protokol kesehatan, semakin cepat kita akan dapat menanggulangi pandemi," demikian kata ketua bidang perubahan perilaku Satgas Penanganan COVID-19 itu.
"Kedisiplinan kita butuh kedisiplinan kolektif. Jadi semuanya melanjutkan hal yang sama dan butuh endurance yang cukup karena kita enggak tahu kapan pandemi akan berakhir," kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 dr. Sonny Harry B Harmadi dalam Dialog bertema Ibu sebagai Pilar Utama Menghadapi Pandemi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan hasil riset, memakai masker dinilai sangat efektif karena dapat menghalau penyebaran aerosol uap mengandung virus yang keluar sampai sejauh dua meter dari mulut penderita COVID-19 ketika orang itu berbicara tanpa memakai masker.
"Kalau enggak pakai masker, pada jarak kurang dari dua meter kita kena. Kemudian kalau dia berteriak itu bisa memicu keluarnya droplet. Batuk juga bisa sampai dua meter. Bersin bisa sampai 6 meter," katanya.
Untuk itu, protokol memakai masker guna mencegah penyebaran virus apapun, terutama virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, sangat penting untuk dilakukan.
Kemudian, selain perlu memakai masker, masyarakat juga perlu sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan juga menghindari kerumunan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Sonny lebih lanjut menekankan kesadaran untuk menerapkan protokol 3M itu tidak hanya perlu disadari oleh tiap-tiap individu, tetapi juga masyarakat secara kolektif karena pemutusan rantai penularan wabah tersebut membutuhkan partisipasi seluruh masyarakat.
Oleh karena itu, Satgas terus berupaya mengingatkan masyarakat bahwa dengan bersama-sama menjalankan protokol kesehatan, maka mata rantai penularan pandemi COVID-19 diharapkan akan segera diputus.
"Yang kita butuhkan adalah konsistensi. Jadi ketika kita lengah 1 menit, maka 23 jam 59 menit dalam satu hari itu bisa sia-sia," katanya.
"Satu hal yang harus kita yakini adalah bahwa pandemi ini pasti berakhir. Semakin patuh kita secara kolektif terhadap protokol kesehatan, semakin cepat kita akan dapat menanggulangi pandemi," demikian kata ketua bidang perubahan perilaku Satgas Penanganan COVID-19 itu.