Banjarmasin (ANTARA) - Ratusan wartawan di Kalimantan Selatan (Kalsel) terdampak bencana banjir besar yang menerjang 11 kabupaten dan kota di provinsi itu.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Selata Zainal Helmie menuturkan pihaknya turut berempati terhadap rekan satu profesi yang menjadi korban banjir.
"Kami siapkan 100 paket sembako untuk kawan-kawan jurnalis khususnya anggota PWI yang terdampak banjir. Jadi selain menjalankan fungsi mulianya memberitakan tentang banjir ke masyarakat luas, wartawan di Kalsel juga banyak kebanjiran rumahnya," kata dia di Banjarmasin, Senin.
Rasa empati dan solidaritas juga datang dari PWI Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Helmie mengungkapkan ada 1,4 ton beras, 240 kotak mi instan dan 30 bal makanan ringan diterima PWI Kalsel dari jurnalis di provinsi tetangga itu.
"Jadi bantuan dari PWI Kalteng dan PWI Kaltim ini kami bagikan juga ke masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar. Kami keliling selama tiga hari menyalurkan bantuan menembus daerah-daerah yang paling terdampak dan sulit diakses jalur darat, sehingga harus menggunakan kelotok atau perahu bermesin," tuturnya.
Ketua PWI Provinsi Kalimantan Selata Zainal Helmie membagikan bantuan paket sembako kepada korban banjir. (ANTARA/Firman)
PWI Kalsel sendiri mendistribusikan obat-obatan hasil donasi dari wartawan yang berempati serta tak terdampak banjir di Bumi Lambung Mangkurat.
"Karena selain bahan makanan, para korban banjir juga membutuhkan obat-obatan seperti untuk menyembuhkan penyakit kulit gatal-gatal dan sebagainya," timpal Helmie.
PWI Kalimantan Selatan mencatat ada sekitar 500 wartawan sebagai anggota yang tersebar di 43 media baik media cetak, elektronik, radio maupun online.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Selata Zainal Helmie menuturkan pihaknya turut berempati terhadap rekan satu profesi yang menjadi korban banjir.
"Kami siapkan 100 paket sembako untuk kawan-kawan jurnalis khususnya anggota PWI yang terdampak banjir. Jadi selain menjalankan fungsi mulianya memberitakan tentang banjir ke masyarakat luas, wartawan di Kalsel juga banyak kebanjiran rumahnya," kata dia di Banjarmasin, Senin.
Rasa empati dan solidaritas juga datang dari PWI Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Helmie mengungkapkan ada 1,4 ton beras, 240 kotak mi instan dan 30 bal makanan ringan diterima PWI Kalsel dari jurnalis di provinsi tetangga itu.
"Jadi bantuan dari PWI Kalteng dan PWI Kaltim ini kami bagikan juga ke masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Banjar. Kami keliling selama tiga hari menyalurkan bantuan menembus daerah-daerah yang paling terdampak dan sulit diakses jalur darat, sehingga harus menggunakan kelotok atau perahu bermesin," tuturnya.
PWI Kalsel sendiri mendistribusikan obat-obatan hasil donasi dari wartawan yang berempati serta tak terdampak banjir di Bumi Lambung Mangkurat.
"Karena selain bahan makanan, para korban banjir juga membutuhkan obat-obatan seperti untuk menyembuhkan penyakit kulit gatal-gatal dan sebagainya," timpal Helmie.
PWI Kalimantan Selatan mencatat ada sekitar 500 wartawan sebagai anggota yang tersebar di 43 media baik media cetak, elektronik, radio maupun online.