Wamena (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua pada tahun 2021 akan membuka jalan di kampung yang menjadi sentra pertanian untuk mempermudah warga memasarkan hasil pertanian seperti sayur-mayur ke pusat kota.
"Tahun ini (2021) hanya ada satu pembangunan jalan yang disetujui yaitu di di Distrik Witawaya," Kepala Dinas Perhubungan Jayawijaya Pardomuan Harahap di Wamena, Rabu.
Sebelumnya dinas perhubungan Jayawijaya mengusulkan 10 lebih pengerjaan jalan tetapi hanya satu yang kemungkinan disetuji karena keterbatasan dana akibat penanganan COVID-19.
"Tetapi yang disetujui satu ini saja karena kaitannya dengan anggaran di pusat," katanya.
Pihaknya sudah melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk pengerjaan jalan tersebut. Seluruh data itu disampaikan melalui aplikasi secara daring.
"Semua sekarang harus didukung dengan data dukung di aplikasi, jadi tidak bisa seperti dahulu lagi. Kita harus lengkapi data dukung titik koordinat dengan segala macam seperti foto-foto, tetapi yang itu kita sudah lengkapi tetapi kendalanya di anggaran," katanya.
Pardomuan tidak menyebutkan pajang ruas jalan baru yang hendak dikerjakan, namun ia memastikan tidak sampai puluhan kilometer.
"Tidak sampai puluhan kilometer karena kita kan antar kampung, karena ini jalan non status yang kita kerjakan. Jalan strategis maksudnya," katanya.
Pardomuan mengatakan ini merupakan jalan strategis karena ada sentra produksi sehingga dihubungkan supaya akses itu bisa terbuka dan masyarakat ketika memasarkan hasil pertanian bisa dengan mudah, sekaligus membuka akses transportasi.
Pengerjaan jalan itu masih menunggu proses lelang yang diharapkan dalam waktu dekat sudah dilakukan.
"Tahun ini (2021) hanya ada satu pembangunan jalan yang disetujui yaitu di di Distrik Witawaya," Kepala Dinas Perhubungan Jayawijaya Pardomuan Harahap di Wamena, Rabu.
Sebelumnya dinas perhubungan Jayawijaya mengusulkan 10 lebih pengerjaan jalan tetapi hanya satu yang kemungkinan disetuji karena keterbatasan dana akibat penanganan COVID-19.
"Tetapi yang disetujui satu ini saja karena kaitannya dengan anggaran di pusat," katanya.
Pihaknya sudah melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk pengerjaan jalan tersebut. Seluruh data itu disampaikan melalui aplikasi secara daring.
"Semua sekarang harus didukung dengan data dukung di aplikasi, jadi tidak bisa seperti dahulu lagi. Kita harus lengkapi data dukung titik koordinat dengan segala macam seperti foto-foto, tetapi yang itu kita sudah lengkapi tetapi kendalanya di anggaran," katanya.
Pardomuan tidak menyebutkan pajang ruas jalan baru yang hendak dikerjakan, namun ia memastikan tidak sampai puluhan kilometer.
"Tidak sampai puluhan kilometer karena kita kan antar kampung, karena ini jalan non status yang kita kerjakan. Jalan strategis maksudnya," katanya.
Pardomuan mengatakan ini merupakan jalan strategis karena ada sentra produksi sehingga dihubungkan supaya akses itu bisa terbuka dan masyarakat ketika memasarkan hasil pertanian bisa dengan mudah, sekaligus membuka akses transportasi.
Pengerjaan jalan itu masih menunggu proses lelang yang diharapkan dalam waktu dekat sudah dilakukan.