Jakarta (ANTARA) - Gempa bumi dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Kabupaten Buru Selatan dan Ambon, Provinsi Maluku, pada Minggu dini hari namun tidak berpotensi tsunami.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang berpusat di laut sekitar 150 kilometer arah tenggara Kabupaten Buru Selatan dan 162 kilometer arah barat daya Ambon berada tersebut berada pada koordinat 5,12 LS dan 128,19 BT.

Gempa yang terjadi pada pukul 01:42:02 WIB pada kedalaman 329 kilometer itu dilaporkan berada pada skala II-III MMI di Ambon.

Dengan skala tersebut, menurut BMKG, getaran dirasakan nyata dalam rumah, di mana getaran itu terasa seakan-akan ada truk berlalu.

Hingga saat ini belum diketahui kondisi di Kabupaten Buru Selatan atau Ambon serta belum ada laporan tentang dampak gempa tersebut.

Gempa bumi kerap terjadi di Indonesia karena negara kepulauan terbesar di dunia ini terletak di jalur Cincin Api Pasifik.

Maluku termasuk wilayah Indonesia yang rawan gempa. Pada 26 September 2019, misalnya, gempa tektonik berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Ambon. 
Gempa tersebut mengakibatkan kerusakan pada rumah penduduk, fasilitas umum, dan rumah ibadah di sejumlah tempat. 

Dalam sejarah mitigasi bencana di Indonesia, Aceh tercatat sebagai daerah yang pernah dilanda gempa dahsyat dengan magnitudo 9,0 pada 26 Desember 2004.

Gempa 2004 yang berpusat di Samudera Hindia pada kedalaman sekitar 10 km dan terjadi sekitar 149 kilometer sebelah barat Meulaboh itu diikuti dengan gelombang tsunami setinggi sekitar 20 meter.

Bencana dahsyat yang menewaskan lebih dari 200 ribu orang ini tidak hanya menyisakan duka bagi rakyat Aceh namun juga bagi banyak warga masyarakat di negara-negara seperti Thailand, India, dan Sri Lanka.

Pewarta : Ricky Prayoga
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024