Jakarta (ANTARA) - Pertarungan catur antara Grand Master Putri (WGM) Irene Kharisma Sukandar dengan aktor dan presenter Raffi Ahmad berhasil tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas rekor Pertandingan Catur Pertama Dalam Mobil Drifting.

"Ini adalah rekor catur perama di dalam drift car," ujar Wakil Direktur MURI, Osmar Semesta Susilo, usai pertandingan yang disiarkan di saluran YouTube RANS Entertainment, Minggu (4/4).

Dia menambahkan bahwa rekor tersebut "belum pernah ada di dunia."
 

Dalam pertandingan tersebut, Irene bermain tanpa melihat papan catur atau blind chess -- hanya mendengar dari asisten yang menyampaikan langkah buah catur -- sambil berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh drifter nasional Akbar Rais.

Sementara Raffi berada di bidak hitam, Irene, yang berada di posisi menyerang dengan bidak putih, mengawali permainan dengan langkah E4.

Lebih dari sepuluh menit pertandingan berjalan, Irene yang berada di dalam mobil drifting akhirnya menawarkan draw, dan diterima oleh Raffi.

"Pusing banget, aku nahan mau muntah," ujar Irene saat keluar dari mobil.

Raffi, yang di luar perkiraan dapat menahan imbang dan memaksa sang Grand Master bermain selama lebih 10 menit, mengakui kehebatan Irene.

"Aku salut sama Grand Master...," kata dia. Raffi yang sudah dapat memperkirakan langkah selanjutnya dalam papan catur yang dia mainkan, menambahkan bahwa dia "selangkah lagi kalah."

Dia juga mengaku takut bertanding dengan Irene jika dalam kondisi normal, tanpa tantangan blind chess dan berada dalam mobil drifting.

Majukan industri
Pertandingan catur tersebut mendapat dukungan dari Sekretaris Jenderal PB Percasi, Henry Hendratno, yang hadir dalam acara itu. Dia berharap duel Irene dan Raffi tersebut dapat memasyarakatkan catur, sekaligus drifting di Indonesia.

Hal senada juga disampaikan Ketua Harian Ikatan Motor Indonesia (IMI) DKI Jakarta, Bimo Pradikto.

"Blind chess dengan GM Irene di dalam mobil drifting melawan mas Raffi. Mudah-mudahan ini sebuah inovasi untuk memajukan industri otomotif dan industri catur," ujar Bimo.

Pertandingan tersebut juga mendapatkan dukungan dari pengusaha Gilang Widya Pramana. Pemilik dari Juragan 99 Trans, yang bergerak di bidang transportasi darat, itu menyediakan hadiah untuk pertandingan tersebut dengan total Rp120 juta -- Rp100 juta untuk pemenang, dan Rp20 juta bagi yang kalah.

"Karena hasilnya draw, hadiahnya kita bagi dua saja... jadi Rp60 juta (untuk Irene) dan Rp60 juta (untuk Raffi)," kata Gilang.

Raffi memilih mendedikasikan hadiah yang dia dapatkan 100 persen untuk atlet-atlet catur yang sudah pensiun.

Dengan diadakannya pertandingan ini, drifter Akbar berharap "mudah-mudahan bisa menginspirasi teman-teman yang lain agar bisa memajukan industrinya masing-masing,"

Pewarta : Arindra Meodia
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024