Wamena (ANTARA) - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Jayawijaya, Provinsi Papua minta pengusaha kontraktor Orang Asli Papua (OAP) tidak lagi meminjamkan bendera perusahaanya kepada orang lain guna menjadi pendamping tender atau sebagainya.
Ketua Gapensi Jayawijaya Fred Huby saat di Wamena, Minggu, mengatakan dari hasil evaluasi ditemukan ada pengusaha asli Papua yang meminjamkan bendera perusahaanya kepada kontraktor lain.
"Setelah kami klarifikasi kepada anggota kami, ternyata perusahaan itu banyak yang dipinjam. Kami sudah sampaikan supaya tidak dipinjamkan agar betul-betul kalau pekerjaan itu dikasih harus benar-benar dikerjakan oleh kontraktor bersangkutan," katanya.
Akibat meminjamkan perusahaan, menurut Fre Huby, maka pemerintah juga berpikir telah memberikan pekerjaan kepada pengusaha asli orang Papua.
"Sehingga bupati sampaikan kepada Gapensi kalau bisa tidak meminjamkan perusahaan lagi kepada pengusaha yang tidak punya perusahaan," ungkap Ketua Gapensi Fred Huby.
Fred Huby mengatakan jumlah anggota Gapensi khusus pengusaha orang asli Papua yang terdata di Kabupaten Jayawijaya hingga saat ini mencapai sebanyak 100 orang.
"Data-data itu akan disampaikan kepada pemerintah untuk menjadi pertimbangan pada tahun anggaran 2021,"ujarnya.
Pihak Gapensi, lanjutnya, belum mengetahui pasti besaran APBD Jayawijaya Tahun 2021 pada bidang infrastruktur, namun mereka mengharapkan pengusaha asli Papua bisa mendapat lebih banyak kegiatan dibandingkan tahun lalu.
"Tahun kemarin Rp53 miliar dari Rp240 miliar dikasih kepada pengusaha OAP. Kalau bisa, tahun ini kita dikasih Rp150 miliar kepada orang asli Papua supaya masyarakat bisa menikmati bahwa betul sebagian besar keberpihakan bupati itu ada," katanya.
Ketua Gapensi Jayawijaya Fred Huby saat di Wamena, Minggu, mengatakan dari hasil evaluasi ditemukan ada pengusaha asli Papua yang meminjamkan bendera perusahaanya kepada kontraktor lain.
"Setelah kami klarifikasi kepada anggota kami, ternyata perusahaan itu banyak yang dipinjam. Kami sudah sampaikan supaya tidak dipinjamkan agar betul-betul kalau pekerjaan itu dikasih harus benar-benar dikerjakan oleh kontraktor bersangkutan," katanya.
Akibat meminjamkan perusahaan, menurut Fre Huby, maka pemerintah juga berpikir telah memberikan pekerjaan kepada pengusaha asli orang Papua.
"Sehingga bupati sampaikan kepada Gapensi kalau bisa tidak meminjamkan perusahaan lagi kepada pengusaha yang tidak punya perusahaan," ungkap Ketua Gapensi Fred Huby.
Fred Huby mengatakan jumlah anggota Gapensi khusus pengusaha orang asli Papua yang terdata di Kabupaten Jayawijaya hingga saat ini mencapai sebanyak 100 orang.
"Data-data itu akan disampaikan kepada pemerintah untuk menjadi pertimbangan pada tahun anggaran 2021,"ujarnya.
Pihak Gapensi, lanjutnya, belum mengetahui pasti besaran APBD Jayawijaya Tahun 2021 pada bidang infrastruktur, namun mereka mengharapkan pengusaha asli Papua bisa mendapat lebih banyak kegiatan dibandingkan tahun lalu.
"Tahun kemarin Rp53 miliar dari Rp240 miliar dikasih kepada pengusaha OAP. Kalau bisa, tahun ini kita dikasih Rp150 miliar kepada orang asli Papua supaya masyarakat bisa menikmati bahwa betul sebagian besar keberpihakan bupati itu ada," katanya.