Jakarta (ANTARA) - Bek tengah Belgia Jan Vertongen mengakui timnya sempat dibuat bingung dan kaget oleh sistem permainan yang diadopsi Denmark sehingga kerepotan pada babak pertama dan tertinggal 0-1 dalam laga kedua Grup B di Stadion Parken, Copenhagen, Kamis malam, tapi Kevin de Bruyne mengubah keadaan itu pada babak kedua.
"Denmark sempat mengejutkan kami dengan sistem yang mereka mainkan dan pada babak pertama kami seperti tak dikenali, " kata Jan Vertonghen seperti dikutip laman UEFA.
"Sepertinya kami selalu tertinggal satu langkah. Tetapi ketika De Bruyne, (Axel) Witsel dan Eden Hazard masuk, pertandingan berubah. Mereka membawa kualitas ekstra, kami tak mau pura-pura soal itu," sambung Vertongen.
Pengakuan itu diamini oleh harian terkenal Belgia berbahasa Prancis, La Dernière Heure, yang pernyataannya dikutipkan oleh laman UEFA.
"Setan Merah lolos dengan bagus sekali," tulis La Dernière Heure. "De Bruyne, Witsel dan Hazard yang masuk pada babak kedua telah mengubah segalanya."
Tetapi pelatih Belgia Roberto Martinez sendiri menganggap kunci kemenangan timnya adalah karena adanya keyakinan dari timnya untuk bisa membalikkan keadaan. Belgia tertinggal 0-1 sebelum berbalik menang 2-1.
"Pada babak pertama para pemain seperti kaget luar biasa tetapi mereka berpengalaman dalam membalikkan pertandingan," kata Martinez.
De Bruyne sendiri berusaha menghindari jadi sorotan, bahkan saat di lapangan dia berusaha menjaga perasaan penonton Denmark yang sudah terpukul oleh absennya Christian Eriksen karena serangan jantung dalam laga pertama.
Dia pun hanya melakukan selebrasi gol tak berlebihan. "Saya senang, sudah tentu, tetapi saya sangat menghormati orang di sini. Saya ada di bagian dari lapangan di mana (Christian) Eriksen tumbang Sabtu lalu dan saya tetap tenang."
"Denmark sempat mengejutkan kami dengan sistem yang mereka mainkan dan pada babak pertama kami seperti tak dikenali, " kata Jan Vertonghen seperti dikutip laman UEFA.
"Sepertinya kami selalu tertinggal satu langkah. Tetapi ketika De Bruyne, (Axel) Witsel dan Eden Hazard masuk, pertandingan berubah. Mereka membawa kualitas ekstra, kami tak mau pura-pura soal itu," sambung Vertongen.
Pengakuan itu diamini oleh harian terkenal Belgia berbahasa Prancis, La Dernière Heure, yang pernyataannya dikutipkan oleh laman UEFA.
"Setan Merah lolos dengan bagus sekali," tulis La Dernière Heure. "De Bruyne, Witsel dan Hazard yang masuk pada babak kedua telah mengubah segalanya."
Tetapi pelatih Belgia Roberto Martinez sendiri menganggap kunci kemenangan timnya adalah karena adanya keyakinan dari timnya untuk bisa membalikkan keadaan. Belgia tertinggal 0-1 sebelum berbalik menang 2-1.
"Pada babak pertama para pemain seperti kaget luar biasa tetapi mereka berpengalaman dalam membalikkan pertandingan," kata Martinez.
De Bruyne sendiri berusaha menghindari jadi sorotan, bahkan saat di lapangan dia berusaha menjaga perasaan penonton Denmark yang sudah terpukul oleh absennya Christian Eriksen karena serangan jantung dalam laga pertama.
Dia pun hanya melakukan selebrasi gol tak berlebihan. "Saya senang, sudah tentu, tetapi saya sangat menghormati orang di sini. Saya ada di bagian dari lapangan di mana (Christian) Eriksen tumbang Sabtu lalu dan saya tetap tenang."