Jakarta (ANTARA) - Pebalap Mercedes Valtteri Bottas pada Sabtu mengatakan penalti yang ia terima di Grand Prix Styria terlalu 'keras', dan keluhan tim rival turut mendorong ofisial menjatuhkan hukuman kepadanya.

Pebalap Finlandia, yang finis kedua di kualifikasi, akan start dari P5 di Red Bull Ring pada Minggu, menyusul hukuman mundur tiga posisi start yang dijatuhkan pada Jumat, karena ia dianggap membahayakan ketika kehilangan kendali mobilnya di jalur pit pada sesi latihan.

McLaren, yang menggunakan mesin Mercedes, dengan cepat melaporkan insiden tersebut ke Direktur Balapan Michael Masi lewat radio.

"Michael, itu benar-benar konyol," kata manajer tim Paul James. "Dia bisa saja menabrak anggota kami di sana," katanya pula.

Bottas mengatakan pada waktu itu, ia mencoba "sesuatu yang berbeda" untuk keluar dari boks dengan gigi kedua, namun merasa itu hanyalah insiden biasa.

"Pandangan pribadi saya adalah (penalti itu) cukup keras," kata Bottas seperti dikutip Reuters.

"Saya tidak menyangka... akan ada penalti, tapi tentunya tim-tim lain, ketika mereka melihat kesempatan, mereka mengeluhkan itu berbahaya jadi kami akan dikenai penalti. Begitu caranya, semua orang selalu mencoba mengacaukan Anda di olahraga ini," katanya lagi.

Formula 1 membuat komunikasi radio antara tim dan Masi terbuka musim ini.

"Sangat menghibur bagaimana cepatnya seorang direktur olahraga mengontak Masi dan tiba dengan skenario Armageddon," kata bos tim Mercedes Toto Wolff.

"Bagus kanal ini sekarang terbuka jadi kami semua bisa tertawa," kata dia lagi.

Wolff tak menampik mobil yang hilang kendali bisa melukai seseorang, dan dia paham penalti layak diberikan, namun juga menganggapnya terlalu keras.

"Saya mendapatinya keras khususnya dijatuhkan kepada seseorang seperti Valterri yang tak pernah menginjakkan kakinya ke tempat yang salah. Dia sangat jujur dan tak bertele-tele dalam menjelaskan," kata Wolff.

"Yang lain mungkin keluar dan mengatakan 'saya tidak tahu apa yang terjadi; banner di lantai terlalu licin dan Anda perlu mengganti cara mengecatnya'. Dia datang dan mengatakan 'saya mencoba mengoptimalkan start saya dan saya kehilangan kendali.' Kami seharusnya memiliki sedikit lebih banyak integritas seperti yang dimiliki Valtteri di paddock," kata Wolff menambahkan.

Pewarta : Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024