Palembang (ANTARA) - Warga muslim Kota Palembang, Sumatera Selatan merasa kehilangan Imam Besar Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Jayo Wikramo, setelah mendengar berita duka Kgs.K.H.Ahmad Nawawi Dencik Al-Hafidz Bin Kgs.H.Dentjik meninggal dunia di Jakarta, Ahad (27/6).

Perwakilan keluarga almarhum, Ustadz Irwansyah di rumah duka kawasan Jalan Swadaya Basuki Rahmat, Lorong Pinang Raya 1, Kecamatan Kemuning Palembang, Senin, mengatakan, ucapan duka cita dan perasaan kehilangan sosok ulama kharismatik penghafal Al Quran itu datang dari berbagai kalangan, tokoh masyarakat, politik dan pejabat.

Almarhum Nawawi Dencik Al Hafidz (62) meninggal dunia saat menjalani perawatan sakit stroke di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Paviliun Kartika Jakarta, Minggu (27/6), pukul 14.07 WIB.

Jenazah almarhum pagi ini sudah dibawa ke Palembang dengan menggunakan pesawat dari Jakarta dan langsung diusung ke Masjid Agung (SMB) II Jayo Wikramo untuk dishalatkan serta doa penghormatan dan pengantar ke tempat pemakaman.

Jenazah Kgs.K.H.Ahmad Nawawi Dencik Al-Hafidz Bin Kgs.H.Dentjik dikebumikan di Pondok Pesantren Ahlul Quran kawasan KM 10 Palembang.

Suasana di rumah almarhum Jl.Swadaya Palembang sejak beredarnya berita duka Minggu (27/6) siang, jamaah Masjid Agung SMB II Jayo Wikramo, kerabat, dan keluarga berdatangan dan membacakan doa serta surat yassin untuk K.H.Ahmad Nawawi Dencik Al-Hafidz.

Tokoh politik dan masyarakat Sumsel, Ramlan Holdan merasa sangat kehilangan sosok imam Kgs.K.H.Ahmad Nawawi Dencik Al-Hafidz, semoga semua amal ibadah almarhum diterima Allah SWT dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan kesabaran.

Almarhum merupakan seorang kiai, dai, ustadz, dan ulama kharismatik.

Setiap bulan suci Ramadhan, almarhum selalu menjadi imam shalat tarawih dengan bacaan satu juz Alquran satu malam tarawih (mengkhatamkan Alquran 30 juz selama Ramadhan).

Sementara Wali Kota Palembang, Harnojoyo juga merasa sangat kehilangan sosok almarhum, semoga husnul khatimah dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan dan kesabaran.

Pewarta : Yudi Abdullah
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024