Timika (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua menyebut telah terjadi penurunan jumlah kasus COVID-19 di wilayah itu selama periode Agustus 2021.
Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra di Timika, Sabtu mengatakan jika pada 21 Juli hingga 31 Juli positivity rate di Mimika mencapai lebih dari 30 persen, namun pada periode 1 Agustus hingga 10 Agustus positivity rate menurun hingga 14 persen.
Secara kumulatif hingga 12 Agustus 2021 kasus COVID-19 di Mimika mencapai 9.017 kasus.
"Spesimen positif pada periode 21 Juli hingga 31 Juli di Mimika rata-rata per harinya mencapai lebih dari 30 persen dari total sampel yang diperiksa. Pada periode 1 Agustus hingga 10 Agustus mengalami penurunan menjadi 14 persen," jelasnya.
Demikian pun dengan kasus aktif COVID-19 di Mimika yang sebelumnya mencapai lebih dari 1.000 kasus, kini tersisa sekitar 400 kasus.
Di sisi lain, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Mimika juga meningkat. Pada periode 21 Juli hingga 31 Juli jumlah pasien sembuh sebanyak 449 orang, meningkat menjadi 507 orang pada periode 1 Agustus hingga 10 Agustus.
Sedangkan dari sisi kasus kematin, juga mengalami penurunan dari sebelumnya rata-rata lima kasus kematian per hari kini menjadi tiga kasus kematian per hari.
"Dari tanggal 21 Juli sampai 31 Juli terdapat 37 kasus kematian akibat COVID-19 di Mimika. Angka ini mengalami penurunan pada periode 1 Agustus hingga 10 Agustus dimana terjadi 30 kasus kematian," jelas Reynold.
Tingkat pengisian tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit oleh pasien COVID-19 di Mimika, kini juga mengalami penurunan.
Di RSUD Mimika tempat tidur ruang isolasi yang terisi pasien COVID-19 sekarang ini sekitar 40 persen, dan di RS Tembagapura 30 persen.
Meskipun jumlah kasus COVID-19 di Mimika kini mengalami penurunan, namun Dinkes setempat mengharapkan agar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV di wilayah itu tetap dipertahankan untuk mengawasi aktivitas masyarakat.
Reynold menyebut pembatasan aktivitas masyarakat masih sangat diperlukan mengingat kasus kematian akibat terpapar COVID-19 di Mimika masih terus terjadi, di sisi lain cakupan imunisasi tuntas hingga dosis kedua hingga kini belum mencapai 30 persen dari total populasi penduduk setempat.
"Saya kira kondisi seperti sekarang ini masih perlu dipertahankan, apalagi tidak lama lagi Mimika akan menjadi tuan rumah penyelenggara PON XX Papua. Pada akhirnya semua orang harus bisa beradabtasi dengan norma dan kebiasaan baru yaitu menaati protokol kesehatan," ujarnya.
Kepala Dinkes Mimika Reynold Ubra di Timika, Sabtu mengatakan jika pada 21 Juli hingga 31 Juli positivity rate di Mimika mencapai lebih dari 30 persen, namun pada periode 1 Agustus hingga 10 Agustus positivity rate menurun hingga 14 persen.
Secara kumulatif hingga 12 Agustus 2021 kasus COVID-19 di Mimika mencapai 9.017 kasus.
"Spesimen positif pada periode 21 Juli hingga 31 Juli di Mimika rata-rata per harinya mencapai lebih dari 30 persen dari total sampel yang diperiksa. Pada periode 1 Agustus hingga 10 Agustus mengalami penurunan menjadi 14 persen," jelasnya.
Demikian pun dengan kasus aktif COVID-19 di Mimika yang sebelumnya mencapai lebih dari 1.000 kasus, kini tersisa sekitar 400 kasus.
Di sisi lain, angka kesembuhan pasien COVID-19 di Mimika juga meningkat. Pada periode 21 Juli hingga 31 Juli jumlah pasien sembuh sebanyak 449 orang, meningkat menjadi 507 orang pada periode 1 Agustus hingga 10 Agustus.
Sedangkan dari sisi kasus kematin, juga mengalami penurunan dari sebelumnya rata-rata lima kasus kematian per hari kini menjadi tiga kasus kematian per hari.
"Dari tanggal 21 Juli sampai 31 Juli terdapat 37 kasus kematian akibat COVID-19 di Mimika. Angka ini mengalami penurunan pada periode 1 Agustus hingga 10 Agustus dimana terjadi 30 kasus kematian," jelas Reynold.
Tingkat pengisian tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit oleh pasien COVID-19 di Mimika, kini juga mengalami penurunan.
Di RSUD Mimika tempat tidur ruang isolasi yang terisi pasien COVID-19 sekarang ini sekitar 40 persen, dan di RS Tembagapura 30 persen.
Meskipun jumlah kasus COVID-19 di Mimika kini mengalami penurunan, namun Dinkes setempat mengharapkan agar kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV di wilayah itu tetap dipertahankan untuk mengawasi aktivitas masyarakat.
Reynold menyebut pembatasan aktivitas masyarakat masih sangat diperlukan mengingat kasus kematian akibat terpapar COVID-19 di Mimika masih terus terjadi, di sisi lain cakupan imunisasi tuntas hingga dosis kedua hingga kini belum mencapai 30 persen dari total populasi penduduk setempat.
"Saya kira kondisi seperti sekarang ini masih perlu dipertahankan, apalagi tidak lama lagi Mimika akan menjadi tuan rumah penyelenggara PON XX Papua. Pada akhirnya semua orang harus bisa beradabtasi dengan norma dan kebiasaan baru yaitu menaati protokol kesehatan," ujarnya.