Timika (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Mimika, Papua AKBP IGG Era Adhinata, menegaskan letusan yang terdengar di sekitaran mil 64, Tembagapura, Rabu malam (25/6), bukan berasal dari letusan senjata api.

"Memang terdengar ada empat kali bunyi letusan, tapi bukan dari tembakan senjata api. Kami sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, di lokasi tidak ditemukan bekas tembakan maupun ada selongsongan peluru," kata dia, di Mimika, Papua, Kamis.

Saat ini, katanya, aparat masih terus menganalisis dari mana sumber bunyi letusan tersebut, apakah ada kaitan dengan upaya mengganggu keamanan di area PT Freeport Indonesia yang didalangi gerombolan pengacau bersenjata. 

"Masih kami analisis, apakah itu ada kaitannya dengan gangguan oleh pihak KKB atau karena sebab-sebab lain. Hal-hal itu yang sedang kami selidiki," ujarnya.

Sehubungan dengan kejadian itu, Polres Mimika kini terus berkoordinasi dengan satuan tugas gabungan TNI dan polisi yang mengamankan area obyek vital nasional PT Freeport Indonesia.

Selama kurun waktu 2021 nyaris tidak pernah terdengar adanya gangguan keamanan oleh gerombolan pengacau bersenjata ke area pertambangan PT Freeport Indonesia baik di Tembagapura dan dataran tinggi lainnya maupun di kawasan dataran rendah.

Justru sebaliknya aparat beberapa kali menangkap hidup bahkan menembak mati pentolan gerombolan itu.

Puncak gangguan keamanan oleh KKB terjadi pada Februari hingga Maret 2020 saat gerombolan bersenjata itu memasuki kawasan pusat perkantoran PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana dan menembak mati satu karyawan berkewarganegaraan Selandia Baru dan beberapa karyawan lainnya terluka.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024