Kupang (ANTARA) - Sebanyak 31 personel Brimob Polda NTT ditugaskan khusus untuk mengawal kontingen PON asal NTT yang akan berlaga di PON XX Papua.
Kontingen NTT ini direncanakan berangkat pada Sabtu (18/9) pekan ini.
"Jadi sudah ada perintah dan amanatnya bahwa setiap kontingen untuk pengamanan internalnya diserahkan kepada Polda masing-masing. Sehingga hari ini kita lepas 31 personel untuk mengawal kontingen dari NTT," kata Kapolda NTT Irjen Pol.Lothatia Latif di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikannya usai memimpin upacara pelepasan 31 personel Brimob yang akan bertugas di Papua dalam rangka menjaga dan mengawal kontingen PON dari NTT.
Komandan berbintang dua itu mengatakan bahwa Papua memiliki kekhasan khusus baik dari aspek respektik keamanan dan prespektif harkamtibmas, sehingga Kapolri diperintahkan untuk menyiapkan setiap kontingen dari provinsi yang berangkat ke Papua agar dilakukan pengamanan oleh Polda masing-masing.
"Karena itu kita juga menyiapkan personel yang kita miliki saat ini," ujar dia.
Sebelum ditugaskan untuk berangkat ke Papua, Kapolda mengaku sudah menyampaikan kepada Dansat Brimob agar melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk menyegarkan kembali.
Seperti membina kemampuan yang ada, karena setiap penugasan, adalah suatu panggilan tugas yang harus dipertanggungjawabkan.
Orang nomor satu di Polda NTT itu juga memerintahkan kepada anggota Brimob yang bertugas agar jangan sampai ada kesalahan kecil apapun selama menjalankan tugas.
"Kita harus tekan 'zero' insiden dan tidak boleh 'underestimate'. Walaupun kita sering melakukan tugas-tugas pengamanan dan tugas pokok maupun rutin kita tetapi penugasan-penugasan yang sifatnya nasional seperti ini harus kita laksanakan dengan proses yang benar mulai dari perencanaan yang baik, pengorganisasian, melakukan pelatihan yang benar dan nanti pelaksanaan pengawasan dan pengendaliannya dilakukan dengan baik dan benar pula," ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa selama penugasan suatu kejadian bisa saja terjadi di daerah itu. Sebab siapapun tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di sana (Papua).
"Tetapi kita sudah mendapatkan perkiraan-perkiraan ancaman, hakekat kerawanan bagaimana gangguan kamtibmas disana dan kita bertanggung jawab terhadap kontingen yang notabene adalah atlet-atlet, ofisial dan orang sipil yang harus kita jaga di sana selama kegiatan itu berlangsung," tambah Kapolda NTT.
Kontingen NTT ini direncanakan berangkat pada Sabtu (18/9) pekan ini.
"Jadi sudah ada perintah dan amanatnya bahwa setiap kontingen untuk pengamanan internalnya diserahkan kepada Polda masing-masing. Sehingga hari ini kita lepas 31 personel untuk mengawal kontingen dari NTT," kata Kapolda NTT Irjen Pol.Lothatia Latif di Kupang, Kamis.
Hal ini disampaikannya usai memimpin upacara pelepasan 31 personel Brimob yang akan bertugas di Papua dalam rangka menjaga dan mengawal kontingen PON dari NTT.
Komandan berbintang dua itu mengatakan bahwa Papua memiliki kekhasan khusus baik dari aspek respektik keamanan dan prespektif harkamtibmas, sehingga Kapolri diperintahkan untuk menyiapkan setiap kontingen dari provinsi yang berangkat ke Papua agar dilakukan pengamanan oleh Polda masing-masing.
"Karena itu kita juga menyiapkan personel yang kita miliki saat ini," ujar dia.
Sebelum ditugaskan untuk berangkat ke Papua, Kapolda mengaku sudah menyampaikan kepada Dansat Brimob agar melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk menyegarkan kembali.
Seperti membina kemampuan yang ada, karena setiap penugasan, adalah suatu panggilan tugas yang harus dipertanggungjawabkan.
Orang nomor satu di Polda NTT itu juga memerintahkan kepada anggota Brimob yang bertugas agar jangan sampai ada kesalahan kecil apapun selama menjalankan tugas.
"Kita harus tekan 'zero' insiden dan tidak boleh 'underestimate'. Walaupun kita sering melakukan tugas-tugas pengamanan dan tugas pokok maupun rutin kita tetapi penugasan-penugasan yang sifatnya nasional seperti ini harus kita laksanakan dengan proses yang benar mulai dari perencanaan yang baik, pengorganisasian, melakukan pelatihan yang benar dan nanti pelaksanaan pengawasan dan pengendaliannya dilakukan dengan baik dan benar pula," ujar dia.
Ia juga mengatakan bahwa selama penugasan suatu kejadian bisa saja terjadi di daerah itu. Sebab siapapun tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi di sana (Papua).
"Tetapi kita sudah mendapatkan perkiraan-perkiraan ancaman, hakekat kerawanan bagaimana gangguan kamtibmas disana dan kita bertanggung jawab terhadap kontingen yang notabene adalah atlet-atlet, ofisial dan orang sipil yang harus kita jaga di sana selama kegiatan itu berlangsung," tambah Kapolda NTT.