Wamena (ANTARA) - Masyarakat Distrik Bolakme Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua kembali menikmati pembelian bahan bakar minyak (BBM) satu harga di agen penyalur minyak dan solar (APMS) yang sebelumnya sempat terhenti hingga pertengahan tahun 2021.
Ketua Komisi B DPRD Jayawijaya Iwan Asso di Wamena, Rabu, mengatakan sebelumnya mereka melakukan sidak sebanyak tiga kali untuk mencari tahu apa penyebab APMS itu tutup.
"APMS yang selama ini ada di Bolakme, yang tidak pernah buka. Puji syukur masyarakat sekarang sudah bisa menikmati pembelian BBM di sana," katanya.
Dari tiga kali pemantauan ke sana sebelum dibuka, Iwan mengakui pendistribusian BBM ke APMS yang tutup itu berjalan seperti biasa padahal tidak ada pelayanan kepada masyarakat di sana.
"Waktu itu akhirnya kami di DPRD minta diberhentikan pendistribusian BBM ke Bolakme sampai ada pertanggungjawaban ke dinas terkait lalu disalurkan lagi dan, sudah disalurkan lagi," katanya.
DPRD mengharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi dan pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara rutin.
"Kami mencurigai sebelumnya memang BBM yang disuplai ke sana, dijual ke tempat lain," katanya.
APMS yang berada di perbatasan antara Kabupaten Tolikara, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah itu diresmikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana pada tahun 2019.
Ketua Komisi B DPRD Jayawijaya Iwan Asso di Wamena, Rabu, mengatakan sebelumnya mereka melakukan sidak sebanyak tiga kali untuk mencari tahu apa penyebab APMS itu tutup.
"APMS yang selama ini ada di Bolakme, yang tidak pernah buka. Puji syukur masyarakat sekarang sudah bisa menikmati pembelian BBM di sana," katanya.
Dari tiga kali pemantauan ke sana sebelum dibuka, Iwan mengakui pendistribusian BBM ke APMS yang tutup itu berjalan seperti biasa padahal tidak ada pelayanan kepada masyarakat di sana.
"Waktu itu akhirnya kami di DPRD minta diberhentikan pendistribusian BBM ke Bolakme sampai ada pertanggungjawaban ke dinas terkait lalu disalurkan lagi dan, sudah disalurkan lagi," katanya.
DPRD mengharapkan kejadian serupa tidak terulang lagi dan pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara rutin.
"Kami mencurigai sebelumnya memang BBM yang disuplai ke sana, dijual ke tempat lain," katanya.
APMS yang berada di perbatasan antara Kabupaten Tolikara, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah itu diresmikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana pada tahun 2019.