Wamena (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua menutup dua tempat karantina yang sebelumnya digunakan untuk merawat pasien COVID-19 sebab jumlah kasus terinfeksi virus corona terus mengalami penurunan.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw di Wamena, Jumat, mengatakan tempat yang ditutup itu adalah hotel dan sejumlah ruangan di RSUD Wamena.
"Tempat karantina seperti Wamena Hotel dan beberapa tempat di RSUD Wamena memang sudah tidak difungsikan lagi untuk menampung pasien COVID-19," katanya.
Karena jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat tersisa 76 sehingga perawatannya difokuskan di Gedung Bethesda Siloam
"Dan ruang isolasi RSUD Wamena bagi pasien yang bergejala berat karena sampai saat ini pasien kita ada 76 yang masih dirawat," katanya.
Walau jumlah kasus mengalami penurunan, ia mengharapkan masyarakat tidak lengah dengan penerapan protokol pencegahan COVID-19.
"Idealnya nol pasien baru kita bisa katakan sudah zona hijau, dengan adanya beberapa faktor pendukung seperti pemerintah sudah mau memberlakukan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah -sekolah, tetapi ada faktor lain juga yang belum menunjang ke sana," katanya.
Dari hasil pencarian dinas kesehatan tidak lagi menemukan jumlah pasien positif dalam jumlah banyak seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
"Dari hasil tes cepat antigen kalau ada yang positif maka ditindaklanjuti ke tes PCR dan hasilnya memang tidak banyak ditemukan. Sehari kadang tidak ada, kadang hanya 1-2 orang," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw di Wamena, Jumat, mengatakan tempat yang ditutup itu adalah hotel dan sejumlah ruangan di RSUD Wamena.
"Tempat karantina seperti Wamena Hotel dan beberapa tempat di RSUD Wamena memang sudah tidak difungsikan lagi untuk menampung pasien COVID-19," katanya.
Karena jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat tersisa 76 sehingga perawatannya difokuskan di Gedung Bethesda Siloam
"Dan ruang isolasi RSUD Wamena bagi pasien yang bergejala berat karena sampai saat ini pasien kita ada 76 yang masih dirawat," katanya.
Walau jumlah kasus mengalami penurunan, ia mengharapkan masyarakat tidak lengah dengan penerapan protokol pencegahan COVID-19.
"Idealnya nol pasien baru kita bisa katakan sudah zona hijau, dengan adanya beberapa faktor pendukung seperti pemerintah sudah mau memberlakukan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah -sekolah, tetapi ada faktor lain juga yang belum menunjang ke sana," katanya.
Dari hasil pencarian dinas kesehatan tidak lagi menemukan jumlah pasien positif dalam jumlah banyak seperti yang pernah terjadi sebelumnya.
"Dari hasil tes cepat antigen kalau ada yang positif maka ditindaklanjuti ke tes PCR dan hasilnya memang tidak banyak ditemukan. Sehari kadang tidak ada, kadang hanya 1-2 orang," katanya.