Makassar (ANTARA) - Atlet Karateka, sekaligus petugas Lembaga Pemasyarakaran (Lapas) Makassar, Zesar Idrus Santosa, yang ikut dalam kontingen asal Sulawesi Selatan, berhasil menyumbangkan medali perak pada cabang olahraga karate komite -75 kilogram pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua 2021.
"Terima kasih atas doa dan dukungan dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel serta Kepala Lapas Makassar Kelas I Makassar dan jajaran sehingga saya bisa meraih medali," kata Zesar saat menyampaikan pesannya yang diterima di Makassar, Rabu.
Meraih medali tersebut, kata Zesar tidaklah mudah, butuh perjuangan keras dan tekad untuk bisa menang, hanya saja harapan membawa pulang medali emas, belum terwujud, tapi dia tetap semangat walau itu medali perak.
"Sekali lagi diucapkan terima kasih atas doa dan dukungan semuanya, maaf saya hanya dapat membawa pulang medali perak, sekali lagi terima kasih," katanya.
Sebelumnya, pertarungan pembuka pada babak pertama, Zesar yang berhadapan dengan atlet karate asal Provinsi Riau berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 6-1.
Kemenangan itu akhirnya membawa Zesar melaju ke babak semi final dengan bertarung melawan atlet asal Provinsi DKI Jakarta, hingga kembali memenangkan pertandingan dengan skor 1-0 dan mengantarkannya ke babak final.
Di partai final, Zesar yang bertanding melawan atlet asal Provinsi Jawa Timur berusaha mencetak angka dalam mengimbangi lawannya. Namun, diakhir pertarungan itu, Zesar harus puas merelakan keunggulan karateka asal Jatim dengan skor 0-8.
Kendati untuk karateka putra hanya menyumbang medali perak, namun hasil positif dari kontingen karate nomor kata beregu putra asal Sulsel berhasil meraih medali emas. Begitupun karateka Krisda Putri Aprilia berhasil memboyong medali emas, dari nomor kata perorangan putri di PON XX Papua.
Krisda Putri Aprilia berhasil meraih medali emas disusul karateka Jawa Timur Sisilia Agustiani Ora meraih medali perak dan medali perunggu diraih oleh karateka Banten Marzella Sekar Damayanti dan karateka Sulawesi Tengah Yuningsih Christian Masoara.
"Terima kasih atas doa dan dukungan dari Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel serta Kepala Lapas Makassar Kelas I Makassar dan jajaran sehingga saya bisa meraih medali," kata Zesar saat menyampaikan pesannya yang diterima di Makassar, Rabu.
Meraih medali tersebut, kata Zesar tidaklah mudah, butuh perjuangan keras dan tekad untuk bisa menang, hanya saja harapan membawa pulang medali emas, belum terwujud, tapi dia tetap semangat walau itu medali perak.
"Sekali lagi diucapkan terima kasih atas doa dan dukungan semuanya, maaf saya hanya dapat membawa pulang medali perak, sekali lagi terima kasih," katanya.
Sebelumnya, pertarungan pembuka pada babak pertama, Zesar yang berhadapan dengan atlet karate asal Provinsi Riau berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 6-1.
Kemenangan itu akhirnya membawa Zesar melaju ke babak semi final dengan bertarung melawan atlet asal Provinsi DKI Jakarta, hingga kembali memenangkan pertandingan dengan skor 1-0 dan mengantarkannya ke babak final.
Di partai final, Zesar yang bertanding melawan atlet asal Provinsi Jawa Timur berusaha mencetak angka dalam mengimbangi lawannya. Namun, diakhir pertarungan itu, Zesar harus puas merelakan keunggulan karateka asal Jatim dengan skor 0-8.
Kendati untuk karateka putra hanya menyumbang medali perak, namun hasil positif dari kontingen karate nomor kata beregu putra asal Sulsel berhasil meraih medali emas. Begitupun karateka Krisda Putri Aprilia berhasil memboyong medali emas, dari nomor kata perorangan putri di PON XX Papua.
Krisda Putri Aprilia berhasil meraih medali emas disusul karateka Jawa Timur Sisilia Agustiani Ora meraih medali perak dan medali perunggu diraih oleh karateka Banten Marzella Sekar Damayanti dan karateka Sulawesi Tengah Yuningsih Christian Masoara.