Wamena (ANTARA) - Sejumlah mama-mama asli Papua yang merupakan pedagang pinang di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mendambakan pendampingan pemerintah agar usaha mereka lebih baik.

Seorang pedagang pinang, Lince Wanimbo di Wamena, Jumat, mengakui sudah mulai berjualan pinang sejak 2015 namun mereka terkendala modal.

"Kami terkendala dengan modal sehingga saya dan ibu saya yang juga janda, berusaha pinjam uang untuk menghidupi keluarga. Bisanya kami pinjam Rp50 ribu, bunganya Rp20 ribu sehingga sedikit berat tetapi ini yang harus lakukan supaya usaha kami bisa berputar," katanya.

Ia mengatakan pendampingan dari pemerintah dan pihak terkait seperti yang dilakukan oleh Kamar Adat Pedagang (KAP) Papua sangat membantu mereka dalam usaha mereka.

"Kami harap pemerintah bisa membantu agar usaha kami ke depan berjalan baik," katanya.

Fero Asso, pedagang lainnya, mengatakan selama ini pihaknya hanya mengandalkan modal sendiri yang terbatas sehingga perlu dukungan pemerintah.

Ia memastikan hasil dari jualan pinang yang didapatkan, digunakan juga untuk membiayai sekolah serta mencukupi kebutuhan keluarga maupun membantu kepada masyarakat sekitar.

"Kami terbantu dengan usaha kami sehingga ke depan pemerintah memikirkan usaha-usaha kecil ini karena bersentuhan langsung dengan kami orang asli Papua," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024