Timika (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dijadwalkan untuk meninjau sekaligus menghadiri  pencanangan penanaman jagung di Kabupaten Keerom, Papua, pada 14 November.

Bupati Keerom Piter Gusbaker di Timika, Minggu, mengatakan jika tak ada kendala Presiden Jokowi akan datang ke Keerom untuk mengecek kesiapan investasi penanaman jagung sebagai salah satu lumbung jagung nasional di sela-sela penutupan Pekan Paralimpiade Nasional atau Pekan Paralimpik Indonesia (Peparnas) di Jayapura.

"Sampai hari ini belum ada perubahan, informasi resmi akan menyusul, namun melalui komunikasi lisan dengan pihak Istana Negara dan pihak Pemprov Papua kepada kami terus dilakukan. Jajaran TNI dan Polri juga terus berkomunikasi dengan kami untuk kesiapan kunjungan Presiden Jokowi ke Keerom. Kami sudah menyiapkan hal-hal yang perlu, termasuk helipad untuk pendaratan helikopter," kata Piter Gusbaker.

Kabupaten Keerom, katanya, pada 2022 akan membuka lahan seluas 2.000 hektare untuk penanaman jagung, dari rencana keseluruhan seluas 10.000 hektare hingga 20.000 hektare.

"Rencana besarnya sampai 20.000 hektare untuk lahan penanaman jagung di Keerom untuk mendukung ketahanan pangan nasional," jelas Bupati Gusbaker.

Orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu menyebut lahan penanaman jagung tersebut milik masyarakat adat dan para petani sehingga tidak ada sedikitpun konflik hukum.

"Beberapa hari lalu kami rapat virtual dengan pihak Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR untuk kesiapan investasi jagung di Keerom. Kami sudah memastikan lahan itu clean, clear, dan visible sehingga layak untuk ditanami jagung," jelasnya.

Pada pekan mendatang tim dari kementerian terkait dan Institut Pertanian Bogor (IPB) akan tiba di Keerom untuk penyiapan hal-hal teknis sebelum kunjungan kerja Presiden Jokowi ke kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini itu.

"Pemerintah daerah, termasuk bupati akan berada pada garda paling depan untuk memastikan tidak ada konflik kepentingan dan konflik hukum atas lahan investasi jagung di Keerom. Masyarakat sangat antusias, demikian pun dengan tokoh-tokoh adat menyambut gembira untuk memastikan Keerom menjadi daerah sentra pertanian dan ketahanan pangan untuk wilayah Papua, termasuk untuk skala nasional," kata Bupati Gusbaker.

Untuk acara pencanangan penanaman jagung nasional di Keerom, pihak Pemkab setempat telah membuka lahan seluas 2 hektare.

Menurut Bupati Gusbaker, ada dua tipe lahan dari total 3.000 hektare yang akan dibuka pada 2022 yaitu lahan bekas sawit yang merupakan lahan plasma sawit milik masyarakat dan lahan hutan sekunder.

Kedua lahan itu, katanya, bebas dari gambut, bebas dari risiko banjir dan masalah lainnya.

Di bekas lahan kelapa sawit yang sudah berumur 25 tahun dan telah dibersihkan untuk ditanami jagung, Pemkab Keerom dan masyarakat petani di wilayah itu sudah mencoba melakukan penanaman jagung dengan hasil produksi 6 ton per  hektare.

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024