Bali (ANTARA) - Menyikapi kekalahan di babak final dari Jepang, ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon mengaku sudah mengalami kelelahan luar biasa sehingga tidak bisa bermain dengan baik melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi hari Minggu.
"Kami jujur, ya, sangat lelah, badan terasa sakit semua. Ya, tapi mau bagaimana lagi, kami hanya terus berjuang sampai akhir," kata Marcus saat ditemui setelah pertandingan di Nusa Dua, Bali.
Kelelahan yang dialami pasangan berjuluk Minions ini merupakan akumulasi dari panjang dan padatnya jadwal pertandingan sejak bulan Oktober di tur Eropa.
Tercatat Kevin/Marcus sudah menjalani delapan pertandingan berturut-turut, yaitu Piala Sudirman, Piala Thomas, Denmark Open, French Open dan Hylo Open Jerman di Eropa. Lalu berlanjut di Indonesia Masters, Indonesia Open, dan terakhir di BWF World Tour Finals 2021 yang masuk dalam agenda Indonesia Badminton Festival (IBF).
Dari kedelapan turnamen itu, Minions sudah memainkan enam babak final, yang untuk mencapainya tentu sangat menguras tenaga.
"Pasti kami sangat bersyukur bisa bermain di enam babak final, tiga di antaranya di sini (Indonesia). Buat kami ini sudah lebih dari cukup dan sangat bersyukur dengan pencapaian ini," ungkap Kevin.
Minions menghabiskan rubber game di babak final turnamen penutup akhir tahun ini. Pasangan peringkat keenam itu sukses menundukkan Minions dengan skor 21-16, 13-21, 21-17 dalam persaingan selama 61 menit.
Pada gim penentu, Kevin/Marcus sempat mencuri keunggulan dengan skor 15-14 di menit ke-56 setelah sebelumnya tertinggal 0-6.
Namun, kondisi menggembirakan tak berlangsung lama bagi Kevin/Marcus. Akibat error pengembalian, Hoki/Kobayashi mencuri kesempatan untuk membalikkan keadaan menjadi 16-17.
Wakil Jepang ini terus menjaga konsistensi serangan smes dan dropshot serta drive rapat. Pertandingan pun berakhir dengan skor 21-17 dengan kemenangan bagi Hoki/Kobayashi.
"Pertandingan tadi berlangsung sangat ketat dan kami mengakui mereka main bagus hari ini. Kami tetap bersyukur bisa bermain dengan baik," pungkas Marcus.
"Kami jujur, ya, sangat lelah, badan terasa sakit semua. Ya, tapi mau bagaimana lagi, kami hanya terus berjuang sampai akhir," kata Marcus saat ditemui setelah pertandingan di Nusa Dua, Bali.
Kelelahan yang dialami pasangan berjuluk Minions ini merupakan akumulasi dari panjang dan padatnya jadwal pertandingan sejak bulan Oktober di tur Eropa.
Tercatat Kevin/Marcus sudah menjalani delapan pertandingan berturut-turut, yaitu Piala Sudirman, Piala Thomas, Denmark Open, French Open dan Hylo Open Jerman di Eropa. Lalu berlanjut di Indonesia Masters, Indonesia Open, dan terakhir di BWF World Tour Finals 2021 yang masuk dalam agenda Indonesia Badminton Festival (IBF).
Dari kedelapan turnamen itu, Minions sudah memainkan enam babak final, yang untuk mencapainya tentu sangat menguras tenaga.
"Pasti kami sangat bersyukur bisa bermain di enam babak final, tiga di antaranya di sini (Indonesia). Buat kami ini sudah lebih dari cukup dan sangat bersyukur dengan pencapaian ini," ungkap Kevin.
Minions menghabiskan rubber game di babak final turnamen penutup akhir tahun ini. Pasangan peringkat keenam itu sukses menundukkan Minions dengan skor 21-16, 13-21, 21-17 dalam persaingan selama 61 menit.
Pada gim penentu, Kevin/Marcus sempat mencuri keunggulan dengan skor 15-14 di menit ke-56 setelah sebelumnya tertinggal 0-6.
Namun, kondisi menggembirakan tak berlangsung lama bagi Kevin/Marcus. Akibat error pengembalian, Hoki/Kobayashi mencuri kesempatan untuk membalikkan keadaan menjadi 16-17.
Wakil Jepang ini terus menjaga konsistensi serangan smes dan dropshot serta drive rapat. Pertandingan pun berakhir dengan skor 21-17 dengan kemenangan bagi Hoki/Kobayashi.
"Pertandingan tadi berlangsung sangat ketat dan kami mengakui mereka main bagus hari ini. Kami tetap bersyukur bisa bermain dengan baik," pungkas Marcus.