Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pemberian vaksinasi dosis lanjutan atau penguat dibutuhkan guna meningkatkan proteksi individu dan memperbaiki efektivitas vaksin.
Reisa Broto Asmoro melalui keterangan pers dari Istana Kepresidenan yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu mengatakan warga yang sudah enam bulan mendapatkan dosis kedua, dianjurkan segera memeriksa jadwal dan tiket vaksinasi penguat.
"Berdasarkan hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis primer atau lengkap dua dosis penyuntikan, dan satu dosis jika vaksin Janssen, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan untuk meningkatkan proteksi individu, terutama pada kelompok masyarakat rentan," ujarnya.
Menurut Reisa, komite penasihat ahli imunisasi nasional atau ITAGI, berdasarkan kajian melalui nomor surat ITAGI/SR/2/2022 perihal Kajian Vaksin COVID-19 Dosis Lanjutan, menganjurkan pemberian dosis tiga ini untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.
Sehubungan dengan kajian tersebut, Badan POM pada 12 Januari 2022 juga telah mengeluarkan enam merk vaksin yang disetujui untuk dosis lanjutan, yakni Sinovac-Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, Zifivax dan Janssen.
“Lalu pada Tanggal 11 Januari 2022 Presiden Joko Widodo juga telah menyetujui bahwa vaksin lanjutan ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. Syaratnya adalah bagi 18 tahun ke atas, diutamakan bagi lansia dan yang memiliki penyakit immuno-compromized serta wilayahnya sudah melampaui 70 persen dari target sasaran vaksinasi,” ujarnya.
Reisa menjelaskan, pada 12 Januari 2022, Badan POM kemudian mengeluarkan panduan padanan vaksin yang bisa digunakan, dapat berupa vaksin homolog atau vaksin yang sama dengan vaksin primer atau pun heterolog yang merupakan vaksin yang berbeda dengan vaksin primer.
Berdasarkan keputusan tersebut, lanjut Reisa, pada 12 dan 18 Januari Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan panduan bahwa selama Januari, dengan menyesuaikan dengan jumlah dan stok vaksin yang tersedia di Indonesia, maka penerima vaksin primer Sinovac dapat menggunakan setengah dosis Pfizer atau setengah dosis Astrazeneca sebagai penguat, sedangkan penerima vaksin primer Astrazeneca dapat menggunakan setengah dosis Moderna atau setengah dosis Pfizer.
"Maka bagi yang sudah enam bulan mendapatkan vaksin dosis kedua, segera cek jadwal dan tiket vaksinasi pada website atau aplikasi PeduliLindungi pada menu riwayat dan tiket vaksin," kata Reisa, seraya menambahkan bahwa jenis vaksin yang akan diterima sesuai dengan riwayat dan padanan vaksin penguat tersebut juga bisa berubah sewaktu-waktu, sesuai ketersediaan vaksin di layanan vaksinasi.
Secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan apresiasi bagi semua pihak yang telah bekerja keras dalam mendukung terlaksananya vaksinasi, terutama bagi masyarakat sebagai penerima vaksinasi.
Dia berharap upaya ini terus digenjot supaya kekebalan komunal segera didapatkan secara merata.
“Mari terus kita dukung bersama, agar target vaksinasi di setiap daerah segera tercapai. Segera periksa dan pastikan tiket vaksinasi booster bagi yang jadwalnya sudah sesuai. Ayo kita dorong juga pelaksanaan vaksinasi anak 6-11 tahun. Ingat, apapun virusnya, proteksi tetap sama, tetap prokes dan vaksinasi,” kata Menkominfo Johnny G. Plate.
Reisa Broto Asmoro melalui keterangan pers dari Istana Kepresidenan yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu mengatakan warga yang sudah enam bulan mendapatkan dosis kedua, dianjurkan segera memeriksa jadwal dan tiket vaksinasi penguat.
"Berdasarkan hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis primer atau lengkap dua dosis penyuntikan, dan satu dosis jika vaksin Janssen, sehingga dibutuhkan pemberian dosis lanjutan untuk meningkatkan proteksi individu, terutama pada kelompok masyarakat rentan," ujarnya.
Menurut Reisa, komite penasihat ahli imunisasi nasional atau ITAGI, berdasarkan kajian melalui nomor surat ITAGI/SR/2/2022 perihal Kajian Vaksin COVID-19 Dosis Lanjutan, menganjurkan pemberian dosis tiga ini untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.
Sehubungan dengan kajian tersebut, Badan POM pada 12 Januari 2022 juga telah mengeluarkan enam merk vaksin yang disetujui untuk dosis lanjutan, yakni Sinovac-Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, Zifivax dan Janssen.
“Lalu pada Tanggal 11 Januari 2022 Presiden Joko Widodo juga telah menyetujui bahwa vaksin lanjutan ini gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. Syaratnya adalah bagi 18 tahun ke atas, diutamakan bagi lansia dan yang memiliki penyakit immuno-compromized serta wilayahnya sudah melampaui 70 persen dari target sasaran vaksinasi,” ujarnya.
Reisa menjelaskan, pada 12 Januari 2022, Badan POM kemudian mengeluarkan panduan padanan vaksin yang bisa digunakan, dapat berupa vaksin homolog atau vaksin yang sama dengan vaksin primer atau pun heterolog yang merupakan vaksin yang berbeda dengan vaksin primer.
Berdasarkan keputusan tersebut, lanjut Reisa, pada 12 dan 18 Januari Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan panduan bahwa selama Januari, dengan menyesuaikan dengan jumlah dan stok vaksin yang tersedia di Indonesia, maka penerima vaksin primer Sinovac dapat menggunakan setengah dosis Pfizer atau setengah dosis Astrazeneca sebagai penguat, sedangkan penerima vaksin primer Astrazeneca dapat menggunakan setengah dosis Moderna atau setengah dosis Pfizer.
"Maka bagi yang sudah enam bulan mendapatkan vaksin dosis kedua, segera cek jadwal dan tiket vaksinasi pada website atau aplikasi PeduliLindungi pada menu riwayat dan tiket vaksin," kata Reisa, seraya menambahkan bahwa jenis vaksin yang akan diterima sesuai dengan riwayat dan padanan vaksin penguat tersebut juga bisa berubah sewaktu-waktu, sesuai ketersediaan vaksin di layanan vaksinasi.
Secara terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate memberikan apresiasi bagi semua pihak yang telah bekerja keras dalam mendukung terlaksananya vaksinasi, terutama bagi masyarakat sebagai penerima vaksinasi.
Dia berharap upaya ini terus digenjot supaya kekebalan komunal segera didapatkan secara merata.
“Mari terus kita dukung bersama, agar target vaksinasi di setiap daerah segera tercapai. Segera periksa dan pastikan tiket vaksinasi booster bagi yang jadwalnya sudah sesuai. Ayo kita dorong juga pelaksanaan vaksinasi anak 6-11 tahun. Ingat, apapun virusnya, proteksi tetap sama, tetap prokes dan vaksinasi,” kata Menkominfo Johnny G. Plate.