Jayapura (ANTARA) -
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Provinsi Papua optimitis target Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat pada tahun anggaran 2022 akan tercapai, pasalnya, kondisi perekonomian pasca dilanda pandemi COVID-19 mulai membaik.
Kepala Bappenda Provinsi Papua Setiyo Wahyudi kepada Antara di Jayapura, Kamis, mengatakan target PAD 2022 tercatat sebesar Rp1,312 triliun di mana jika dibandingkan realisasi PAD 2020, terdapat kenaikan yang cukup besar yakni sekitar 70 persen.
"Untuk realisasi PAD Papua pada tahun anggaran 2021 mencapai Rp2,139 triliun dari target sebesar Rp1,977 triliun," katanya.
Menurut Setiyo, tercapainya target tersebut karena adanya kontribusi yang berasal dari Pajak Air Permukaan (PAP) PT. Freeport Indonesia tahap kedua.
"Selain kontribusi dari PAP, juga ada kontribusi dari sektor pendapatan lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, Bappenda Provinsi Papua menyebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat selama 2021 mencapai 106,90 persen atau melebihi target yang telah ditetapkan.
Capaian PAD 2021 sebesar Rp2,139 triliun yang melebihi dari targetnya yakni Rp1,977 triliun.
Sumbangan PAD Papua terbesar masih dari PT Freeport Indonesia, di mana, tunggakan pajak air permukaan PTFI kepada Pemerintah Provinsi Papua sebesar Rp1,4 triliun dengan dua tahap pembayaran.
Tahap pertama sudah dibayarkan pada 2019 dan 2021, di mana manajemen PT Freeport Indonesia kembali telah merealisasikan tunggakan pajak air permukaan tahap kedua sebesar Rp685 miliar lebih.
Kepala Bappenda Provinsi Papua Setiyo Wahyudi kepada Antara di Jayapura, Kamis, mengatakan target PAD 2022 tercatat sebesar Rp1,312 triliun di mana jika dibandingkan realisasi PAD 2020, terdapat kenaikan yang cukup besar yakni sekitar 70 persen.
"Untuk realisasi PAD Papua pada tahun anggaran 2021 mencapai Rp2,139 triliun dari target sebesar Rp1,977 triliun," katanya.
Menurut Setiyo, tercapainya target tersebut karena adanya kontribusi yang berasal dari Pajak Air Permukaan (PAP) PT. Freeport Indonesia tahap kedua.
"Selain kontribusi dari PAP, juga ada kontribusi dari sektor pendapatan lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, Bappenda Provinsi Papua menyebut Pendapatan Asli Daerah (PAD) setempat selama 2021 mencapai 106,90 persen atau melebihi target yang telah ditetapkan.
Capaian PAD 2021 sebesar Rp2,139 triliun yang melebihi dari targetnya yakni Rp1,977 triliun.
Sumbangan PAD Papua terbesar masih dari PT Freeport Indonesia, di mana, tunggakan pajak air permukaan PTFI kepada Pemerintah Provinsi Papua sebesar Rp1,4 triliun dengan dua tahap pembayaran.
Tahap pertama sudah dibayarkan pada 2019 dan 2021, di mana manajemen PT Freeport Indonesia kembali telah merealisasikan tunggakan pajak air permukaan tahap kedua sebesar Rp685 miliar lebih.