Jayapura (ANTARA) - Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengakui gangguan keamanan hingga kini menjadi penyebab terhambatnya pelayanan ke masyarakat terutama bidang kesehatan dan pendidikan.
 
Natalis Tabuni di Jayapura, Papua, Rabu, mengakui pelayanan kesehatan dan kegiatan belajar mengajar saat ini hanya terjadi di ibu kota kabupaten dan beberapa kampung di sekitarnya.
 
Faktor keamanan yang seringkali tidak kondusif menyebabkan paramedis dan guru takut bila bertugas keluar kota.
 
Bahkan mereka memilih diberi sanksi daripada melaksanakan tugas di daerah yang rawan gangguan keamanan, kata Bupati Tabuni.
 
Diakui, pihaknya tidak bisa memaksa karena itu menyangkut nyawa manusia sehingga pihaknya memaksimalkan pendidikan yang ada di wilayah yang relatif aman.
 
"Kita tidak bisa memaksa karena itu menyangkut nyawa manusia," kata Bupati Tabuni.
 
Hal senada juga diakui Anggota DPR Provinsi Papua Thomas Songgonau yang prihatin akibat tidak adanya pelayan publik baik itu kesehatan maupun pendidikan di Intan Jaya.
 
Saat ini pelayanan publik berpusat di ibukota kabupaten sehingga masyarakat di kampung harus ke ibukota untuk berobat.
 
"Saya berharap gangguan keamanan di Intan Jaya berangsur-angsur pulih sehingga masyarakat dapat pelayanan kesehatan dan anak-anak bisa kembali ke sekolah, " harap Thomas Songgonau.
 

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024