Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua melalui Dinas Perikanan dan Kelautan setempat membuat sarang ikan buatan secara tradisional atau "Bhukere" untuk mengembalikan populasi ikan gabus di Danau Sentani.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura Rudy Saragih dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Rabu, mengatakan pembuatan sarang ikan secara tradisional merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah berjalan sejak 2016.
"Hingga kini sudah mengalami peningkatan jumlah populasi ikan yang datang masuk, menetap dan berkembang biak dalam 'Bhukere' atau sarang ikan seperti yang ada di Kampung Yokiwa, Distrik Sentani Timur," katanya.
Menurut Rudy, sejak 2018 hingga 2019 pihaknya telah mengamati populasi ikan gabus di dalam "Bhukere" yang mengalami peningkatan, telah dimanfaatkan oleh warga sekitar yang berada di sekitar Danau Sentani.
"Jadi selain mereka (warga) menangkap dan dikonsumsi juga mereka menjual ikan gabus di pasar," ujarnya.
Dia menjelaskan titik penyebaran pembuatan "Bhukere" tersebut tersebar di sepanjang Danau Sentani atau dari ujung barat hingga ke wilayah Sentani Timur.
"Kalau dilihat lokasi itu sangat strategis untuk tempat bersarang ikan gabus apalagi 'Bhukere' dibuat seperti areal dusun sagu dan neli (rumput danau)," katanya.
Dia menambahkan pembuatan sarang ikan secara tradisional itu dilakukan bervariasi mulai 2016 sebanyak 50 titik, kemudian ditambah 30 titik dan seterusnya seperti begitu hingga 2022.
"Jadi tujuannya juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang tinggal di pinggiran Danau Sentani," katanya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jayapura Rudy Saragih dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Rabu, mengatakan pembuatan sarang ikan secara tradisional merupakan program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah berjalan sejak 2016.
"Hingga kini sudah mengalami peningkatan jumlah populasi ikan yang datang masuk, menetap dan berkembang biak dalam 'Bhukere' atau sarang ikan seperti yang ada di Kampung Yokiwa, Distrik Sentani Timur," katanya.
Menurut Rudy, sejak 2018 hingga 2019 pihaknya telah mengamati populasi ikan gabus di dalam "Bhukere" yang mengalami peningkatan, telah dimanfaatkan oleh warga sekitar yang berada di sekitar Danau Sentani.
"Jadi selain mereka (warga) menangkap dan dikonsumsi juga mereka menjual ikan gabus di pasar," ujarnya.
Dia menjelaskan titik penyebaran pembuatan "Bhukere" tersebut tersebar di sepanjang Danau Sentani atau dari ujung barat hingga ke wilayah Sentani Timur.
"Kalau dilihat lokasi itu sangat strategis untuk tempat bersarang ikan gabus apalagi 'Bhukere' dibuat seperti areal dusun sagu dan neli (rumput danau)," katanya.
Dia menambahkan pembuatan sarang ikan secara tradisional itu dilakukan bervariasi mulai 2016 sebanyak 50 titik, kemudian ditambah 30 titik dan seterusnya seperti begitu hingga 2022.
"Jadi tujuannya juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang tinggal di pinggiran Danau Sentani," katanya.