Wamena (ANTARA) - Tim Vaksinasi COVID-19 Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua menjangkau pelayanan vaksinasi itu kepada penyandang disabilitas dari rumah ke rumah.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw di Wamena, Selasa, mengaku sudah menginstruksikan seluruh puskesmas menjangkau pelayanan vaksinasi tersebut kepada penyandang disabilitas di daerah masing-masing.
"Ada kita punya program yang namanya kunjungan rumah, jadi pada saat petugas ke rumah-rumah, kebetulan dengan informasi bahwa ada penyandang atau warga lainnya yang belum divaksin dan segala macam, itu bisa langsung sekalian," katanya.
Ia mengatakan jika ada penyandang disabilitas yang ingin mendapatkan vaksin COVID-19, yang bersangkutan tinggal melaporkan untuk selanjutnya didatangi petugas.
Pemerintah masih terus berusaha meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendapatkan vaksin, salah satu upaya misalnya membuka vaksinasi di puskesmas maupun datang ke permukiman warga.
"Data lebih detail terkait penyandang disabilitas yang sudah menerima vaksin itu kita tidak ada, tetapi secara keseluruhan baik yang disabilitas, yang normal itu memang kita masih dibawa target tetapi kami masih tetap jalan karena mau mengejar capaian yang masih kurang," katanya.
Dinas Kesehatan setempat berencana dalam waktu dekat membuka kegiatan vaksinasi COVID-19 massal di kantor dinas yang terletak di Musaima.
Beberapa hari lalu, Dinas Kesehatan setempat telah meluncurkan vaksinasi keliling yang inklusif gender dan disabilitas bagi masyarakat di kantor dinas tersebut, namun partisipasi warga terbatas.
"Kemarin itu kegiatan hari Sabtu (1/10) informasinya kita buang (sampaikan, red.) di media sosial atau grup-grup WhatsApp pada Jumat, (30/9) jadi akhirnya orang belum banyak yang datang," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Jayawijaya dokter Willy Mambieuw di Wamena, Selasa, mengaku sudah menginstruksikan seluruh puskesmas menjangkau pelayanan vaksinasi tersebut kepada penyandang disabilitas di daerah masing-masing.
"Ada kita punya program yang namanya kunjungan rumah, jadi pada saat petugas ke rumah-rumah, kebetulan dengan informasi bahwa ada penyandang atau warga lainnya yang belum divaksin dan segala macam, itu bisa langsung sekalian," katanya.
Ia mengatakan jika ada penyandang disabilitas yang ingin mendapatkan vaksin COVID-19, yang bersangkutan tinggal melaporkan untuk selanjutnya didatangi petugas.
Pemerintah masih terus berusaha meningkatkan partisipasi masyarakat untuk mendapatkan vaksin, salah satu upaya misalnya membuka vaksinasi di puskesmas maupun datang ke permukiman warga.
"Data lebih detail terkait penyandang disabilitas yang sudah menerima vaksin itu kita tidak ada, tetapi secara keseluruhan baik yang disabilitas, yang normal itu memang kita masih dibawa target tetapi kami masih tetap jalan karena mau mengejar capaian yang masih kurang," katanya.
Dinas Kesehatan setempat berencana dalam waktu dekat membuka kegiatan vaksinasi COVID-19 massal di kantor dinas yang terletak di Musaima.
Beberapa hari lalu, Dinas Kesehatan setempat telah meluncurkan vaksinasi keliling yang inklusif gender dan disabilitas bagi masyarakat di kantor dinas tersebut, namun partisipasi warga terbatas.
"Kemarin itu kegiatan hari Sabtu (1/10) informasinya kita buang (sampaikan, red.) di media sosial atau grup-grup WhatsApp pada Jumat, (30/9) jadi akhirnya orang belum banyak yang datang," katanya.