Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan meminta 26 hotel yang beroperasi di wilayah ini terbuka soal data pengunjung atau tamu yang menginap.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jayawijaya, Marthen Medlama saat di Wamena, Minggu, mengharapkan perbedaan data pengunjung yang pernah terjadi antara pemerintah dan perhotelan tidak berulang sekarang.

"Harapan kami, ke depan hotel dan dinas harus bekerja sama lebih baik dengan menyajikan data yang sama," katanya.

Marthen mengatakan dengan kerja sama dari hal-hal kecil seperti itu, pemerintah dan perhotelan bisa terus mewujudkan kabupaten ini sebagai kota jasa. Apalagi menurut dia, akses ke sejumlah kabupaten di provinsi ini lebih banyak melalui Jayawijaya.

Ia mengatakan pihaknya sudah membangun koordinasi dengan seluruh pengelola hotel di sini. Bahkan, pemerintah juga menggelar pelatihan dengan melibatkan ratusan karyawan hotel untuk menyamakan pandangan dalam mendorong kabupaten ini.

"Kita bisa wujudkan pelayanan yang baik kepada tamu dengan kerja sama. Jayawijaya ini banyak kunjungan turis apalagi saat kegiatan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB), itu turis dari berbagai negara datang," katanya.

Ia mengatakan Jayawijaya mendapat banyak kunjungan turis sebab memiliki sejumlah objek wisata yang telah ditata dengan baik, misalnya mumi, pasir putih, bahkan pertunjukan tari-tarian tradisional.

Dijelaskannya tahun ini pihaknya hanya menggelar festival mini, yang diprakarsai masyarakat pengelola objek wisata mengingat masih terjadi pandemi COVID-19.
Dari festival mini itu tercatat 100 lebih turis dari berbagai negara hadir.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024