Jayapura (ANTARA) - Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna berharap perambahan hutan di kawasan Pegunungan Cyclop dihentikan karena akan mengganggu persediaan air di sumber air yang dikelola PDAM.

"Sumber air yang dikelola PDAM Jayapura memang berada di kawasan Pegunungan Cyclop yang saat ini kapasitasnya mengalami penurunan akibat perambahan hutan, " kata Direktur PDAM Jayapura Entis Sutisna di Jayapura, Papua, Rabu.

Diakui saat ini kawasan sekitar sumber air yang dikelola PDAM sudah menjadi daerah terbuka akibat terjadinya perambahan hutan. Akibatnya, saat hujan air tidak bisa terserap karena pepohonan sudah ditebang dan kawasan itu dijadikan kebun.
 
"Saat ini sudah terasa dampaknya karena sumber air sudah mengalami penurunan hingga 50 persen bahkan ada yang lebih," kata dia.
 
Ditambahkan, saat ini ada 22 sumber air yang dikelola PDAM sebagian besar mengalami penurunan debit air seperti di sumber air Siborogonji yang kapasitasnya 30 liter per detik sekarang hanya 10 liter per detik, sumber air Entrop I dan II yang kapasitasnya 50 liter per detik saat ini hanya 20 liter per detik.
 
Akibat terjadinya penurunan debit air secara signifikan, saat ini pelayanan kepada pelanggan PDAM dilakukan secara bergiliran.
 
"Kami sangat berharap agar masyarakat tidak lagi melakukan perambahan hutan dan melakukan penghijauan agar Pegunungan Cyclop kembali hijau dan debit air di sumber air kembali normal," katanya.
 
Bahkan, pihaknya menyiapkan empat mobil tangki untuk melayani pelanggan yang wilayahnya terdampak akibat sumber air yang selama ini melayani kawasan itu menurun debit airnya secara signifikan.

Pewarta : Evarukdijati
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024