Biak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor, Papua mengintensifkan pengawasan pemberian obat secara berkelanjutan selama enam bulan terhadap perawatan pengobatan pasien pengidap penyakit tuberkulosis paru (TB)

"Pengobatan penyembuhan penyakit tuberkulosis di Kabupaten Biak Numfor sampai triwulan 2023 masih yang tertinggi di Papua mencapai 75 persen dari keseluruhan total 699 kasus," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Biak Numfor Ruslan Epid di Biak, Kamis.

Ruslan menyebutkan sebanyak 524 pasien tuberkulosis yang sudah diobati dengan minum obat hingga jangka waktu selama enam bulan telah dinyatakan sembuh.

Ruslan mengatakan, sesuai data dinas kesehatan pencapaian 75 persen penyembuhan penyakit tuberkulosis merupakan keberhasilan pengobatan (Success Rate) yang dicapai jajaran Dinkes Biak Numfor.

Sedangkan untuk pasien pengidap penyakit tuberkulosis yang belum sembuh, lanjut Ruslan, hingga saat ini masih dilakukan pengobatan lanjutan dengan minum obat di sejumlah fasilitas kesehatan mulai puskesmas, pustu hingga rumah sakit.

"Jajaran Dinkes Biak Numfor terus memaksimalkan pengobatan pasien pengidap penyakit tuberkulosis untuk bisa sembuh total 100 persen," ujar Kabid P2P Dinkes Ruslan.

Ruslan menyebutkan dari hasil surveilans dan penelitian dilakukan dinkes mendapatkan faktor yang berhubungan dengan kesembuhan tuberkulosis paru adalah kepatuhan dari pasien pengidap penyakit untuk rutin mengonsumsi obat dan vitamin sesuai waktu yang dianjurkan.

Ia berharap, petugas medis di lapangan untuk senantiasa memberikan edukasi dan promosi kesehatan kepada masyarakat untuk menjaga prilaku hidup sehat dan bersih guna mencegah berbagai penyakit.

Diakuinya, keberhasilan kesembuhan pasien tuberkulosis karena faktor kepatuhan mengikuti rekomendasi kesehatan dari dokter.

"Serta adanya dukungan dari lingkungan keluarga menjadi pengawas minum obat untuk berhubungan kesembuhan penyakit tuberkulosis," katanya.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024