Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar memberikan penghargaan lingkungan Kalpataru 2023 kepada perempuan Papua asal Kampung Enggros,Kota Jayapura Petronela Merauje.
Petronela Merauje penerima Kalpataru pada kategori Pembina Lingkungan karena berhasil menjaga dan melakukan perlindungan Hutan Perempuan (Tonotwiyat) serta Teluk Youtefa, Kota Jayapura.
Selain Petronela Merauje, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar juga memberikan penghargaan Kalpataru kepada pahlawan lingkungan di Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri LHK beri penghargaan Kalpataru kepada 10 pahlawan lingkungan
Petronela Merauje penerima Kalpataru pada kategori Pembina Lingkungan karena berhasil menjaga dan melakukan perlindungan Hutan Perempuan (Tonotwiyat) serta Teluk Youtefa, Kota Jayapura.
Selain Petronela Merauje, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar juga memberikan penghargaan Kalpataru kepada pahlawan lingkungan di Indonesia.
"Penghargaan Kalpataru merupakan amanah bagi penerimanya untuk tetap menjaga dan meningkatkan pelaporan serta upaya pemeliharaan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan," ujarnya di Jakarta, Senin.
Sebanyak 10 pahlawan lingkungan mendapatkan penghargaan terdiri empat penerima kategori Perintis Lingkungan, satu penerima dari kategori Pengabdi Lingkungan, tiga penerima dari kategori Penyelamat Lingkungan, dan dua penerima dari kategori Pembina Lingkungan.
Kategori Perintis Lingkungan diraih aktivis lingkungan Muhammad Ikhwan asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang menyelamat karst di kawasan Rammang-rammang seluas 356 hektare dari eksploitasi kegiatan tambang melalui advokasi sejak tahun 2007.
Lalu, Misman pernah berprofesi mantan wartawan dan mengabdikan dirinya membersihkan sampah di Sungai Karang Mumus yang membelah Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Selanjutnya, mantan pekerja migran, Asep Hidayat Mustopa, mendapat penghargaan atas kiprahnya melestarikan hanjeli atau Coix lacyma-jobi di Sukabumi, Jawa Barat.
Kalpataru kategori Perintis Lingkungan diraih Dani Arwanto melalui pertanian perkotaan mengatasi masalah sosial-budaya dan lingkungan di wilayah metropolitan secara geografis rentan dampak perubahan iklim.
Kalpataru kategori Pengabdi Lingkungan diraih Arsyad petugas loket dan penjaga kebersihan objek wisata di Kabupaten Manggarai Timur, NTT karena menyelamatkan komodo.
Kalpataru Penyelamatan Lingkungan diraih Perkumpulan Pengelola Hutan Adat Dayak Abay Sembuak (PPHA-DAS) berkontribusi menyelamatkan ekosistem DAS Sembuak dan hutan tersisa wilayah adat Dayak Abay Sembuak, Kaltara serta Yayasan Ulin Kutai Timur, Kaltim menyelamatkan dan menjaga kelestarian habitat buaya badas hitam dan buaya supit terancam punah.
Kemudian, Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) Damaran Baru Kabupaten Bener Meriah, Aceh meraih Kalpataru Penyelamat Lingkungan karena melibatkan perempuan melakukan perlindungan hutan Damaran Baru.
Serta untuk Nugroho Widiasmadi Dosen Universitas Wahid Hasyim Semarang berhasil menemukan mikroorganisme yang mampu menjadi dekomposer handal dan mengembangkan sistem pertanian organik terintegrasi menggunakan Microbacter alfaafa-11 (MA-11) tersebut.
Pemerintah juga memberikan penghargaan khusus perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup tahun 2023 kepada Awam yang menyelamatkan wilayahnya dari penambangan liar galian C dan mengembangkan potensi desa wisata berwawasan lingkungan Desa Cibuntu, Kuningan, Jawa Barat.