Jayapura (ANTARA) - Koki berasal dari Qatar melakukan kunjungan ke Papua guna melihat langsung proses pengelolaan sagu yang merupakan bahan dasar makanan asli Bumi Cenderawasih itu, yakni papeda.

Ketua Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI), Santhi Serad  di Jayapura, Rabu, mengatakan untuk kegiatan Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture, pihaknya memperkenalkan beberapa budaya, salah satunya dari Papua.

“Untuk tahun ini kami memiliki tiga tempat yakni Medan, Bali dan Papua. Dan Papua menjadi salah satu tempat kunjungan kami yang pertama,” katanya.

Menurut Santhi, memilih Papua karena pihaknya melihat bahwa Indonesia memiliki 17 ribu pulau dengan berbagai macam keanekaragaman hayati dan budaya. Dan 70 persen kekayaan alam itu berada di daerah ini.

Sementara itu, koki asal Qatar,  Hassan Al Ibrahim mengatakan pihaknya sangat senang melihat langsung bagaimana cara proses pembuatan sagu.

“Papua terkenal dengan keanekaragaman yang sangat kental serta budayanya juga masih asri sekali dan itu semua datang dari hati saat melihat proses pembuatan sagu,” katanya.

Menurut Hasan, kedatangannya ke Papua merupakan pengalaman yang berharga di mana bisa melihat langsung proses tersebut.

“Jadi gizi dari sagu sendiri benar-benar sangat bagus, maka dari itu bisa menjadi pengganti karbohidrat dan sesuai dengan disertasi pangan, memiliki serat tinggi dan berharga di Papua sehingga dapat menjadi keberlangsungan,” ujarnya.

Sementara itu, Founder Papua Jungle Chef Charles, Toto mengatakan pihaknya merasa sangat bangga sekali kedatangan koki dari Qatar dan mau melihat proses pembuatan sagu.

“Kami sangat bangga kehadiran koki Hasan ke Papua apalagi tadi sudah mencoba menebang pohon sagu, lalu memangkur, mengelola menjadi sagu, dan mencoba ulat sagu. Kami berharap ke depan akan ada lagi kunjungan seperti ini sehingga makanan lokal Papua bisa terkenal di dunia,” katanya.
 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Koki asal Qatar kunjungi Papua lihat proses pengelolaan sagu

Pewarta : Qadri Pratiwi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024