Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua akan memberikan subsidi biaya pendidikan ke komite sekolah swasta selama tiga tahun untuk mendukung siswa yang tidak diterima masuk ke SMA Negeri 1 Biak dan memilih melanjutkan ke SMA swasta.

"Pemkab Biak Numfor menawarkan siswa pendaftar SMA Negeri 1 yang tidak lolos seleksi bisa masuk mendaftar di lima sekolah swasta SMA YPK 1, SMA Yapis, SMA Katolik YPPK, SMA Sub Byaki Pyadi dan SMA YPK IAS," kata Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap seusai rapat dengan kepala sekolah di Biak, Rabu.

Bupati Herry menyebutkan ada sekitar 200-an siswa yang ikut mendaftar PPDB di SMA Negeri 1 tetapi tidak diterima karena sesuai keputusan pihak sekolah setempat.

Menyikapi masalah ini, menurut Bupati Herry, pihak Pemkab Biak Numfor lewat Dinas Pendidikan ikut membantu mencarikan solusi supaya anak-anak mereka tetap bersekolah meski di SMA swasta.

Bupati Herry mengatakan, kuota yang disediakan PPDB khusus SMA Negeri 1 sebanyak 324 siswa dengan sembilan rombongan belajar tetapi yang mendaftar 500 lebih siswa.

"Ya, ini menjadi perhatian pemerintah ikut membantu supaya dapat meringankan beban orang tua dan anak tetap bersekolah hingga tamat sekolah SMA," katanya.

Bupati Herry mengatakan,  anggaran untuk subsidi komite sekolah bagi siswa yang tidak diterima masuk SMA Negeri 1 mulai dialokasikan pemerintah Kabupaten Biak Numfor untuk tahun pelajaran 2023/2024.

Dampak lain siswa melanjutkan ke sekolah swasta, menurut Bupati Herry, di antaranya dapat menjamin status akreditasi kualitas sekolah dan bisa memenuhi jam mengajar guru yang sudah bersertifikasi.

"Serta sekolah swasta mendapatkan dana BOS yang disediakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi," sebut Bupati Herry.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kamaruddin mengatakan sangat mendukung kebijakan Bupati Herry Ario Naap yang akan memberikan subsidi biaya komite sekolah bagi siswa yang masuk sekolah swasta.

"Sebagai OPD teknis kami siap menindaklanjuti keputusan pemerintah daerah terhadap siswa yang tidak lulus masuk SMA 1 ke sekolah swasta," katanya.

Pewarta : Muhsidin
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024