Sentani (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua telah menyiapkan 80 orang anggota satuan tugas (Satgas) pengamanan Cagar Alam Pegunungan (CAP) Cycloop.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua Jan Jap L Ormuseray di Sentani Selasa mengatakan, Satgas ini diambil dari kelompok masyarakat adat dari Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
“Satgas ini akan menjaga CAP Cycloop sepanjang jalur penanaman bambu sejauh 78 kilometer dari Pasir Enam hingga Maribu,” katanya.
Menurut Ormuseray, kebutuhan Satgas pengamanan CAP Cycloop setiap satu kilometer terdapat tiga orang anggota Satgas, tetapi dalam tahun ini pihaknya hanya menganggarkan untuk 80 orang.
“Kebutuhan Satgas ini sangat penting dalam menjaga, melindungi kelestarian dari Cycloop yang merupakan satu dari tiga hutan pemberi oksigen terbesar bagi makhluk hidup atau paru-paru dunia,” katanya.
Dia menjelaskan, Satgas pengamanan CAP Cycloop akan diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Papua dalam menjalankan tugas-tugas perlindungan dan kelestarian.
“Kami berharap kehadiran Satgas ini akan menjadi benteng dalam melindungi CAP Cycloop dari kebakaran dan oleh oknum-oknum masyarakat yang sengaja merusak serta tidak bertanggung jawab,” katanya.
Dia menambahkan, penanaman pohon bambu tidak saja baik sebagai batas alam antara hutan cagar alam dan bukan, tetapi juga dapat mencegah longsor dan banjir.
“Bambu ini sangat baik untuk menahan tanah dari derasnya air dan menjaga keberlangsungan ekosistem yang ada di dalam CAP Cycloop,” katanya.
Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Papua Jan Jap L Ormuseray di Sentani Selasa mengatakan, Satgas ini diambil dari kelompok masyarakat adat dari Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
“Satgas ini akan menjaga CAP Cycloop sepanjang jalur penanaman bambu sejauh 78 kilometer dari Pasir Enam hingga Maribu,” katanya.
Menurut Ormuseray, kebutuhan Satgas pengamanan CAP Cycloop setiap satu kilometer terdapat tiga orang anggota Satgas, tetapi dalam tahun ini pihaknya hanya menganggarkan untuk 80 orang.
“Kebutuhan Satgas ini sangat penting dalam menjaga, melindungi kelestarian dari Cycloop yang merupakan satu dari tiga hutan pemberi oksigen terbesar bagi makhluk hidup atau paru-paru dunia,” katanya.
Dia menjelaskan, Satgas pengamanan CAP Cycloop akan diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Papua dalam menjalankan tugas-tugas perlindungan dan kelestarian.
“Kami berharap kehadiran Satgas ini akan menjadi benteng dalam melindungi CAP Cycloop dari kebakaran dan oleh oknum-oknum masyarakat yang sengaja merusak serta tidak bertanggung jawab,” katanya.
Dia menambahkan, penanaman pohon bambu tidak saja baik sebagai batas alam antara hutan cagar alam dan bukan, tetapi juga dapat mencegah longsor dan banjir.
“Bambu ini sangat baik untuk menahan tanah dari derasnya air dan menjaga keberlangsungan ekosistem yang ada di dalam CAP Cycloop,” katanya.