Timika (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah melakukan pemeriksaan cepat Human Immunodeficiency Virus (HIV) bagi pasien rawat jalan dan inap, mengingat tingginya angka kasus HIV di daerah ini.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu di Timika, Jumat, mengatakan sepanjang Januari hingga November 2023, pihaknya telah melakukan tes cepat HIV bagi 3.016 orang yang bersedia ketika menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit ini.
"Dari 3.016 pemeriksaan yang telah dilakukan, didapati ada 197 orang yang positif HIV dan 2.784 dinyatakan negatif," katanya.
Dia menyebut 6,5 persen dari total jumlah pemeriksaan dinyatakan terjangkit HIV. Oleh karena kasus di Papua tinggi maka semua pasien yang datang ke poliklinik rawat jalan maupun inap ditawarkan untuk melakukan pemeriksaan HIV.
"Kami akan menawarkan terlebih dahulu untuk melakukan rapid (tes cepat) HIV jika disetujui maka akan dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
Dia menjelaskan apabila hasil pemeriksaan positif maka akan dilanjutkan dengan pengobatan pada fasilitas kesehatan sesuai pilihan pasien.
"Pasien akan diberikan pilihan melanjutkan pengobatan pada puskesmas ataupun rumah sakit, untuk pengobatan di rumah sakit diawali dengan konseling dan skrining TBC," katanya.
Dia menambahkan jika pasien positif TBC maka akan dilakukan pengobatan TBC terlebih dahulu selama dua minggu, jika respons pengobatan baik maka dapat dilanjutkan dengan pengobatan HIV.
"Jadi kita obati terlebih dahulu TBC-nya, kemudian jika respons pengobatan baik maka akan dilanjutkan dengan pengobatan HIV-nya," ujarnya.
Direktur RSUD Mimika dr Antonius Pasulu di Timika, Jumat, mengatakan sepanjang Januari hingga November 2023, pihaknya telah melakukan tes cepat HIV bagi 3.016 orang yang bersedia ketika menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit ini.
"Dari 3.016 pemeriksaan yang telah dilakukan, didapati ada 197 orang yang positif HIV dan 2.784 dinyatakan negatif," katanya.
Dia menyebut 6,5 persen dari total jumlah pemeriksaan dinyatakan terjangkit HIV. Oleh karena kasus di Papua tinggi maka semua pasien yang datang ke poliklinik rawat jalan maupun inap ditawarkan untuk melakukan pemeriksaan HIV.
"Kami akan menawarkan terlebih dahulu untuk melakukan rapid (tes cepat) HIV jika disetujui maka akan dilakukan pemeriksaan," ujarnya.
Dia menjelaskan apabila hasil pemeriksaan positif maka akan dilanjutkan dengan pengobatan pada fasilitas kesehatan sesuai pilihan pasien.
"Pasien akan diberikan pilihan melanjutkan pengobatan pada puskesmas ataupun rumah sakit, untuk pengobatan di rumah sakit diawali dengan konseling dan skrining TBC," katanya.
Dia menambahkan jika pasien positif TBC maka akan dilakukan pengobatan TBC terlebih dahulu selama dua minggu, jika respons pengobatan baik maka dapat dilanjutkan dengan pengobatan HIV.
"Jadi kita obati terlebih dahulu TBC-nya, kemudian jika respons pengobatan baik maka akan dilanjutkan dengan pengobatan HIV-nya," ujarnya.