Biak (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menyebut angka partisipasi sekolah (APS) anak usia 7-15 tahun jenjang pendidikan SD-SMP tertinggi di Papua pada 2023 mencapai 100 persen siswa telah sekolah.
"Dibanding APS Jayapura anak usia 7-15 tahun sebesar 95,95 persen dan Kota Jayapura 98,03 persen," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor Kamaruddin di Biak, Minggu.
Ia mengakui semua anak usia 7 tahun hingga 15 tahun di Biak Numfor telah menempuh pendidikan di sekolah dasar dan SMP.
Kamaruddin mengakui dengan pencapaian APS Biak Numfor tertinggi berarti adanya kesadaran dari orang tua memberikan dukungan anak untuk bersekolah.
Dia berharap tingkat APS usia anak 7-15 Biak Numfor pada 2024 terus dipertahankan karena menjadi tolok ukur keberhasilan pendidikan.
Program lain pendidikan yang berhasil selama 2023, lanjut dia, kenaikan kemampuan numerasi atau kemampuan berhitung bagi anak-anak SD dan SMP.
Kenaikan kemampuan numerasi bagi anak di Biak, lanjut dia, sebagai dampak kerja sama dengan lembaga pendidikan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya binaan Prof Yohanes Surya.
Sedangkan untuk program kemampuan literasi atau baca tulis siswa di SD negeri dan SD swasta, menurut Kamaruddin, selama 2023 juga mengalami kenaikan 10,66 poin dari sebelumnya dengan skor 41.
Bidang iklim keamanan sekolah, lanjut Kamaruddin, skor di atas 60 atau hijau di SD umum negeri dan swasta.
Sedangkan bidang iklim kebhinekaan sekolah, lanjut dia, sangat kondusif tidak pernah ada konflik rasial ditemukan di sekolah hal ini sejalan dengan jargon Biak adalah tanah yang damai.
Sekolah SD-SMP juga mewujudkan iklim iklusivitas atau siswa tidak dibedakan di sekolah, termasuk siswa penyandang disabilitas.
Kemampuan literasi siswa SMP umum negeri swasta, lanjut dia, pada tahun 2023 ada kenaikan 7,64 poin.
"Ini dampak kerja sama dua lembaga nonpemerintah, yakni Wahana Visi Indonesia dan Yayasan Rumsram," katanya.
"Dibanding APS Jayapura anak usia 7-15 tahun sebesar 95,95 persen dan Kota Jayapura 98,03 persen," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor Kamaruddin di Biak, Minggu.
Ia mengakui semua anak usia 7 tahun hingga 15 tahun di Biak Numfor telah menempuh pendidikan di sekolah dasar dan SMP.
Kamaruddin mengakui dengan pencapaian APS Biak Numfor tertinggi berarti adanya kesadaran dari orang tua memberikan dukungan anak untuk bersekolah.
Dia berharap tingkat APS usia anak 7-15 Biak Numfor pada 2024 terus dipertahankan karena menjadi tolok ukur keberhasilan pendidikan.
Program lain pendidikan yang berhasil selama 2023, lanjut dia, kenaikan kemampuan numerasi atau kemampuan berhitung bagi anak-anak SD dan SMP.
Kenaikan kemampuan numerasi bagi anak di Biak, lanjut dia, sebagai dampak kerja sama dengan lembaga pendidikan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya binaan Prof Yohanes Surya.
Sedangkan untuk program kemampuan literasi atau baca tulis siswa di SD negeri dan SD swasta, menurut Kamaruddin, selama 2023 juga mengalami kenaikan 10,66 poin dari sebelumnya dengan skor 41.
Bidang iklim keamanan sekolah, lanjut Kamaruddin, skor di atas 60 atau hijau di SD umum negeri dan swasta.
Sedangkan bidang iklim kebhinekaan sekolah, lanjut dia, sangat kondusif tidak pernah ada konflik rasial ditemukan di sekolah hal ini sejalan dengan jargon Biak adalah tanah yang damai.
Sekolah SD-SMP juga mewujudkan iklim iklusivitas atau siswa tidak dibedakan di sekolah, termasuk siswa penyandang disabilitas.
Kemampuan literasi siswa SMP umum negeri swasta, lanjut dia, pada tahun 2023 ada kenaikan 7,64 poin.
"Ini dampak kerja sama dua lembaga nonpemerintah, yakni Wahana Visi Indonesia dan Yayasan Rumsram," katanya.