Jayapura (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Jayapura, Papua menyebut timbulan sampah di daerah itu berdasarkan kebijakan dan strategi daerah pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga (Jakstrada) pada 2023 periode ke dua mencapai 241 ton per hari.
Kepala Seksi Penanganan Pengurangan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Jayapura Andry Kambu di Jayapura, Kamis, mengatakan dari total timbulan sampah tersebut yang di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 190 ton per hari.
"Ada selisih sekitar 50 ton sampah, namun dari jumlah itu yang kami tangani sekitar lima ton per hari sehingga masih ada 45 ton sampah yang masih tertimbun di berbagai lokasi," katanya.
Menurutnya, untuk menangani 45 ton sampah tersebut maka diperlukan kerja lebih ekstra dari petugas di lapangan untuk membersihkan sisa sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.
"Karena lingkungan yang kotor akan sangat berpengaruh terhadap penyakit seperti demam berdarah (DBD)," ujarnya.
Dia menjelaskan lingkungan yang bersih akan menurunkan populasi nyamuk dengan demikian penyakit menular seperti DBD bisa teratasi.
"Langkah kongkret yang akan kami ambil untuk menciptakan lingkungan yang bersih ialah membersihkan daerah yang berpotensi kotor atau saluran air tersumbat itu yang akan dibersihkan bekerjasama dengan RT/RW," katanya.
Dia menambahkan dengan demikian diharapkan tindakan itu akan mencegah pertumbuhan ataupun penyebaran penyakit DBD di Kota Jayapura.
Kepala Seksi Penanganan Pengurangan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Jayapura Andry Kambu di Jayapura, Kamis, mengatakan dari total timbulan sampah tersebut yang di bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) 190 ton per hari.
"Ada selisih sekitar 50 ton sampah, namun dari jumlah itu yang kami tangani sekitar lima ton per hari sehingga masih ada 45 ton sampah yang masih tertimbun di berbagai lokasi," katanya.
Menurutnya, untuk menangani 45 ton sampah tersebut maka diperlukan kerja lebih ekstra dari petugas di lapangan untuk membersihkan sisa sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.
"Karena lingkungan yang kotor akan sangat berpengaruh terhadap penyakit seperti demam berdarah (DBD)," ujarnya.
Dia menjelaskan lingkungan yang bersih akan menurunkan populasi nyamuk dengan demikian penyakit menular seperti DBD bisa teratasi.
"Langkah kongkret yang akan kami ambil untuk menciptakan lingkungan yang bersih ialah membersihkan daerah yang berpotensi kotor atau saluran air tersumbat itu yang akan dibersihkan bekerjasama dengan RT/RW," katanya.
Dia menambahkan dengan demikian diharapkan tindakan itu akan mencegah pertumbuhan ataupun penyebaran penyakit DBD di Kota Jayapura.