Jayapura (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dari setiap layanan dari tingkat puskesmas hingga level dinas untuk menyukseskan capaian Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Papua Elianus Tabuni di Jayapura, Jumat mengatakan selain itu pihaknya juga telah membangun sistem kerja melalui koordinasi dan advokasi kepada setiap pemerintahan kabupaten/kota.
"Di mana kegiatan itu bertujuan untuk membuat komitmen agar bersama-sama menyukseskan PIN Polio di Papua," katanya.
Menurut Tabuni, salah satu upaya untuk menyukseskan PIN Polio di Papua ialah melakukan koordinasi lintas sektor karena tantangan yang dihadapi cukup sulit seperti kondisi geografis sehingga pelayanan masyarakat kurang optimal.
"Kemudian dukungan anggaran yang tidak optimal sehingga perlu kerja sama lintas sektor untuk bagaimana mereka bisa berperan aktif dengan tugas masing-masing dalam mendukung program PIN Polio," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga melakukan sistem terkait dengan pencatatan dan pelaporan dengan membuat satu posko guna memastikan data berapa jumlah anak yang telah mendapatkan imunisasi.
Dia menambahkan dengan adanya koordinasi lintas sektor untuk mendukung dan mencapai sasaran PIN Polio diharapkan semua pihak yang terkait dapat melakukan sosialisasi kepada setiap warga.
"Seperti tokoh agama, mereka bisa menyosialisasikan Polio ini kepada jemaat begitu juga dengan TNI-Polri sehingga para orang tua tahu ada ancaman penyakit Polio," katanya lagi.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Papua Elianus Tabuni di Jayapura, Jumat mengatakan selain itu pihaknya juga telah membangun sistem kerja melalui koordinasi dan advokasi kepada setiap pemerintahan kabupaten/kota.
"Di mana kegiatan itu bertujuan untuk membuat komitmen agar bersama-sama menyukseskan PIN Polio di Papua," katanya.
Menurut Tabuni, salah satu upaya untuk menyukseskan PIN Polio di Papua ialah melakukan koordinasi lintas sektor karena tantangan yang dihadapi cukup sulit seperti kondisi geografis sehingga pelayanan masyarakat kurang optimal.
"Kemudian dukungan anggaran yang tidak optimal sehingga perlu kerja sama lintas sektor untuk bagaimana mereka bisa berperan aktif dengan tugas masing-masing dalam mendukung program PIN Polio," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya juga melakukan sistem terkait dengan pencatatan dan pelaporan dengan membuat satu posko guna memastikan data berapa jumlah anak yang telah mendapatkan imunisasi.
Dia menambahkan dengan adanya koordinasi lintas sektor untuk mendukung dan mencapai sasaran PIN Polio diharapkan semua pihak yang terkait dapat melakukan sosialisasi kepada setiap warga.
"Seperti tokoh agama, mereka bisa menyosialisasikan Polio ini kepada jemaat begitu juga dengan TNI-Polri sehingga para orang tua tahu ada ancaman penyakit Polio," katanya lagi.