Sentani (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura mengajarkan siswa sekolah dasar (SD) mengenai mitigasi bencana alam.
Edukasi mitigasi bencana dilakukan BPBD Kabupaten Jayapura di SD Sabron Sari Kampung Sabron Sari Distrik Sentani Barat.
Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Jan Willem Rumere di Sentani, Kamis, mengatakan program mitigasi bencana atau sekolah aman sangat bermanfaat bagi generasi muda Papua, khususnya di wilayah yang pernah terdampak banjir.
"Hal itu dilakukan supaya anak-anak ini ketika terjadi bencana sudah tahu apa yang harus dilakukan pertama, dan apa yang dilakukan untuk membantu sesama," katanya.
Menurut Rumere, kegiatan sekolah aman ini baru diprogram tahun ini untuk memberikan edukasi sejak dini kepada generasi muda Kabupaten Jayapura supaya mengetahui tentang bencana alam.
"Kami juga memberikan informasi untuk mereka agar dapat menjaga lingkungan supaya terhindar dari bencana alam, yang bisa datang ketika manusia sudah tidak perduli dengan alam," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berencana melakukan sosialisasi sekolah aman di berbagai sekolah di Kabupaten Jayapura.
"Pola pikir positif harus diarahkan kepada anak-anak kita yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan di masa akan datang," katanya.
Dia menambahkan program sekolah aman sejatinya sama dengan program kampung tangguh yang pernah dilakukan di Kampung Yongsu Sapari Distrik Ravenirara Kabupaten Jayapura.
"Kalau sekolah aman khusus untuk mitigas bencana kepada anak-anak, sementara kampung tangguh itu dilakukan kepada seluruh masyarakat tetapi fungsi dan tujuannya sama," ujarnya.
Dia berharap sosialisasi sekolah aman yang diberikan dapat menjadi dasar bagi generasi muda Kabupaten Jayapura untuk melakukan sesuatu serta dapat membantu sesama ketika terjadi bencana alam.
Edukasi mitigasi bencana dilakukan BPBD Kabupaten Jayapura di SD Sabron Sari Kampung Sabron Sari Distrik Sentani Barat.
Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Jan Willem Rumere di Sentani, Kamis, mengatakan program mitigasi bencana atau sekolah aman sangat bermanfaat bagi generasi muda Papua, khususnya di wilayah yang pernah terdampak banjir.
"Hal itu dilakukan supaya anak-anak ini ketika terjadi bencana sudah tahu apa yang harus dilakukan pertama, dan apa yang dilakukan untuk membantu sesama," katanya.
Menurut Rumere, kegiatan sekolah aman ini baru diprogram tahun ini untuk memberikan edukasi sejak dini kepada generasi muda Kabupaten Jayapura supaya mengetahui tentang bencana alam.
"Kami juga memberikan informasi untuk mereka agar dapat menjaga lingkungan supaya terhindar dari bencana alam, yang bisa datang ketika manusia sudah tidak perduli dengan alam," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya berencana melakukan sosialisasi sekolah aman di berbagai sekolah di Kabupaten Jayapura.
"Pola pikir positif harus diarahkan kepada anak-anak kita yang masih duduk di bangku sekolah dasar, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan di masa akan datang," katanya.
Dia menambahkan program sekolah aman sejatinya sama dengan program kampung tangguh yang pernah dilakukan di Kampung Yongsu Sapari Distrik Ravenirara Kabupaten Jayapura.
"Kalau sekolah aman khusus untuk mitigas bencana kepada anak-anak, sementara kampung tangguh itu dilakukan kepada seluruh masyarakat tetapi fungsi dan tujuannya sama," ujarnya.
Dia berharap sosialisasi sekolah aman yang diberikan dapat menjadi dasar bagi generasi muda Kabupaten Jayapura untuk melakukan sesuatu serta dapat membantu sesama ketika terjadi bencana alam.