Sentani (ANTARA) - Majelis Rakyat Papua (MRP) ingin ada dukungan modal usaha secara reguler dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) orang asli Papua (OAP)
Sekretaris Dewan Kehormatan Majelis Rakyat Papua Orpa Nari di Sentani, Sabtu mengatakan kelompok UMKM OAP di 139 kampung dan lima kelurahan harus terus diberikan dukungan oleh pemerintah daerah sehingga bisa berdaya guna mengembangkan produk yang diolah.
"Saya dari perwakilan kelompok kerja (Pokja) Perempuan MRP melihat perempuan Papua punya semangat yang tinggi dalam mencari uang, maka semangat ini harus didukung penuh oleh pemerintah dalam hal ini dinas terkait sehingga mereka mampu menghasilkan produk yang berkualitas," katanya.
Menurut Orpa, perempuan di kampung kalau tidak didukung maka tugasnya hanya pergi ke kebun, dan aktivitas ini akan dilakukan terus-menerus.
"Maka kami minta dinas teknis memberikan dukungan sekaligus peralatan dan modal supaya kelompok UMKM mengelola kuliner berbahan sagu, jagung, ikan bisa berjalan sehingga mampu mencukupi kebutuhan keluarga," ujarnya.
Dia menjelaskan informasi yang diperolehnya masih banyak kelompok UMKM di 139 kampung dan lima kelurahan belum mendapatkan bantuan modal dan peralatan dalam menunjang usaha yang sedang dirintis.
"Beberapa kali ketemu dengan pak penjabat bupati, kami sampaikan hal ini untuk bagaimana kelompok UMKM mama-mama Papua di kampung-kampung harus mendapat dukungan," katanya.
Dia menambahkan dana otonomi khusus (Otsus) Kabupaten Jayapura 2024 berjumlah Rp210 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya Rp177 miliar.
"Kami sangat berharap pembagian dana Otsus bisa lebih memperhatikan kesejahteraan perempuan Papua di 139 kampung dan lima kelurahan melalui pelatihan, bantuan modal dan peralatan usaha," ujarnya.
Sekretaris Dewan Kehormatan Majelis Rakyat Papua Orpa Nari di Sentani, Sabtu mengatakan kelompok UMKM OAP di 139 kampung dan lima kelurahan harus terus diberikan dukungan oleh pemerintah daerah sehingga bisa berdaya guna mengembangkan produk yang diolah.
"Saya dari perwakilan kelompok kerja (Pokja) Perempuan MRP melihat perempuan Papua punya semangat yang tinggi dalam mencari uang, maka semangat ini harus didukung penuh oleh pemerintah dalam hal ini dinas terkait sehingga mereka mampu menghasilkan produk yang berkualitas," katanya.
Menurut Orpa, perempuan di kampung kalau tidak didukung maka tugasnya hanya pergi ke kebun, dan aktivitas ini akan dilakukan terus-menerus.
"Maka kami minta dinas teknis memberikan dukungan sekaligus peralatan dan modal supaya kelompok UMKM mengelola kuliner berbahan sagu, jagung, ikan bisa berjalan sehingga mampu mencukupi kebutuhan keluarga," ujarnya.
Dia menjelaskan informasi yang diperolehnya masih banyak kelompok UMKM di 139 kampung dan lima kelurahan belum mendapatkan bantuan modal dan peralatan dalam menunjang usaha yang sedang dirintis.
"Beberapa kali ketemu dengan pak penjabat bupati, kami sampaikan hal ini untuk bagaimana kelompok UMKM mama-mama Papua di kampung-kampung harus mendapat dukungan," katanya.
Dia menambahkan dana otonomi khusus (Otsus) Kabupaten Jayapura 2024 berjumlah Rp210 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya Rp177 miliar.
"Kami sangat berharap pembagian dana Otsus bisa lebih memperhatikan kesejahteraan perempuan Papua di 139 kampung dan lima kelurahan melalui pelatihan, bantuan modal dan peralatan usaha," ujarnya.