Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua memperkuat kapasitas 56 direktur Badan Usaha Milik (BUMKam) di daerah setempat.

Penguatan kapasitas BUMKam dilakukan dengan pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayapura selama tiga hari yang dibuka oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay, Senin (1/7) 2024.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura Delila Giay di Sentani, Senin mengatakan BUMKam harus mandiri dan mampu fokus terhadap satu prioritas usaha di kampung.

“Kalau kami sarankan BUMKam dapat mengembangkan usaha bercocok tanam dalam membantu pengendalian inflasi,” katanya.

Menurut Giay, usaha bercocok tanam merupakan usaha sangat menjanjikan apalagi saat ini harga cabai mencapai Rp100.000.

“Kalau BUMKam membuat usaha bercocok tanam maka dengan melibatkan masyarakat, kami sangat percaya harga cabai di pasaran akan stabil dan inflasi mampu dikendalikan,” ujarnya.

Dia menjelaskan gerakan menanam harus dilakukan supaya layan tidur dapat dimanfaatkan menjadi produktif.

“Di kampung itukan banyak sekali lahan yang belum diolah, ketika dimanfaatkan baik maka mampu mendukung perekonomian masyarakat,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten Jayapura Elisa Yarusabra mengatakan saat ini terdapat 56 BUMKam.

“Kegiatan ini untuk menguatkan kapasitas direktur BUMKam dalam mengolah potensi yang ada di kampung menjadi sumber daya menghasilkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Dia menuturkan dalam kegiatan pelatihan pihak perbankan dilibatkan diantaranya Bank Papua dan BNI untuk memberikan dukungan berupa kredit usaha rakyat (KUR).

“Kami berharap Bank Papua dan BNI bisa bermitra dengan pemerintah untuk memberikan KUR sehingga BUMKam mampu meningkatkan sumber daya yang ada di kampung itu,” katanya.

 

Pewarta : Yudhi Efendi
Editor : Hendrina Dian Kandipi
Copyright © ANTARA 2024