Timika (ANTARA) - Bupati Mimika, Provinsi Papua Tengah Johannes Rettob mengajak seluruh stakeholder bersinergis untuk bersama-sama memberantas penyakit malaria yang belum kunjung selesai di daerah ini.
Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Selasa, mengatakan daerah ini endemis malaria, sehingga dibutuhkan sinergi antar pihak guna memberantas ataupun mengeliminasi malaria.
"Mimika ini daerah endemis malaria, jadi untuk memberantasnya dibutuhkan kerja keras dan sinergi yang tinggi agar terbebas dari penyakit ini," katanya.
Rettob berterima kasih atas kolaborasi dan sinergi yang dimulai dari PT Freeport Indonesia sebagai bentuk dukungan dalam mengeliminasi malaria di daerah ini.
"Terima kasih kepada PTFI Freeport Indonesia karena telah menunjukkan komitmen yang besar dalam memberantas malaria di Mimika," ujarnya.
Dia menjelaskan pemerintah tidak dapat bergerak sendiri untuk mengeliminasi malaria, keterlibatan stakeholder seperti PT Freeport Indonesia, UNICEF dan WVI juga menjadi bagian dalam sinergi tersebut.
"Kami berharap ke depan, semua pihak memberi perhatian dan komitmen yang sungguh agar harapan eliminasi malaria dapat terwujud," katanya lagi.
Dia menambahkan pemerintah dan PT Freeport Indonesia berkomitmen mengeliminasi malaria agar kualitas hidup masyarakat setempat ikut meningkat.
"Kebutuhan anggaran untuk menangani malaria cukup besar, jika kita mampu eliminasi malaria maka anggaran tersebut dapat digunakan untuk membangun yang lainnya," ujarnya lagi.*
Bupati Mimika Johannes Rettob di Timika, Selasa, mengatakan daerah ini endemis malaria, sehingga dibutuhkan sinergi antar pihak guna memberantas ataupun mengeliminasi malaria.
"Mimika ini daerah endemis malaria, jadi untuk memberantasnya dibutuhkan kerja keras dan sinergi yang tinggi agar terbebas dari penyakit ini," katanya.
Rettob berterima kasih atas kolaborasi dan sinergi yang dimulai dari PT Freeport Indonesia sebagai bentuk dukungan dalam mengeliminasi malaria di daerah ini.
"Terima kasih kepada PTFI Freeport Indonesia karena telah menunjukkan komitmen yang besar dalam memberantas malaria di Mimika," ujarnya.
Dia menjelaskan pemerintah tidak dapat bergerak sendiri untuk mengeliminasi malaria, keterlibatan stakeholder seperti PT Freeport Indonesia, UNICEF dan WVI juga menjadi bagian dalam sinergi tersebut.
"Kami berharap ke depan, semua pihak memberi perhatian dan komitmen yang sungguh agar harapan eliminasi malaria dapat terwujud," katanya lagi.
Dia menambahkan pemerintah dan PT Freeport Indonesia berkomitmen mengeliminasi malaria agar kualitas hidup masyarakat setempat ikut meningkat.
"Kebutuhan anggaran untuk menangani malaria cukup besar, jika kita mampu eliminasi malaria maka anggaran tersebut dapat digunakan untuk membangun yang lainnya," ujarnya lagi.*