Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Jayapura, Papua, Septinus Ireeuw menyebut dana otonomi khusus (Otsus) 2024 yang dikelola dinas tersebut untuk membiayai kegiatan pengembangan layanan perpustakaan digital dan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
"Anggaran untuk pengembangan layanan perpustakaan digital senilai Rp300 juta yang dihibahkan kepada tiga kampung yakni Kampung Tobati, Kayo Pulau dan Nafri," katanya di Jayapura, Rabu.
Menurut Ireeuw, anggaran Rp300 juta yang dihibahkan untuk pengembangan perpustakaan elektronik di tiga kampung tersebut dalam bentuk peralatan elektronik seperti e-book, komputer, printer, acess point, infokus, modem, meja dan kursi komputer, kabel roll, kabel UTP dan UPS.
"Sementara anggaran untuk kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial senilai Rp350 juta yang akan dihibahkan dalam bentuk barang perpustakaan seperti buku fisik," ujarnya.
Dia menjelaskan penyediaan buku fisik tersebut meliputi buku anak, kamus bahasa, ensiklopedia, sejarah, atlas, ilmu pengetahuan umum, ketrampilan dan keragaman, juga komputer serta rak buku, meja dan kursi komputer, televisi maupun kabel roll.
"Khusus untuk penyediaan buku ini dihibahkan kepada dua kampung yaitu Tobati dan Kayo Pulau dan kami berharap dengan dilakukan pengembangan perpustakaan digital dapat meningkatkan minat baca masyarakat," katanya.
Dia menambahkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Jayapura pada 2024 mengelola dana otsus senilai Rp650 juta.
"Anggaran untuk pengembangan layanan perpustakaan digital senilai Rp300 juta yang dihibahkan kepada tiga kampung yakni Kampung Tobati, Kayo Pulau dan Nafri," katanya di Jayapura, Rabu.
Menurut Ireeuw, anggaran Rp300 juta yang dihibahkan untuk pengembangan perpustakaan elektronik di tiga kampung tersebut dalam bentuk peralatan elektronik seperti e-book, komputer, printer, acess point, infokus, modem, meja dan kursi komputer, kabel roll, kabel UTP dan UPS.
"Sementara anggaran untuk kegiatan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial senilai Rp350 juta yang akan dihibahkan dalam bentuk barang perpustakaan seperti buku fisik," ujarnya.
Dia menjelaskan penyediaan buku fisik tersebut meliputi buku anak, kamus bahasa, ensiklopedia, sejarah, atlas, ilmu pengetahuan umum, ketrampilan dan keragaman, juga komputer serta rak buku, meja dan kursi komputer, televisi maupun kabel roll.
"Khusus untuk penyediaan buku ini dihibahkan kepada dua kampung yaitu Tobati dan Kayo Pulau dan kami berharap dengan dilakukan pengembangan perpustakaan digital dapat meningkatkan minat baca masyarakat," katanya.
Dia menambahkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Jayapura pada 2024 mengelola dana otsus senilai Rp650 juta.