Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura, Papua melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat memberikan penghargaan kebudayaan kepada lima komunitas (kelompok) dan per orangan yang berkontribusi pemajuan kebudayaan daerah setempat, Rabu.  

Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Jayapura Evert Merauje di Jayapura, Rabu, mengatakan penghargaan kebudayaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah daerah kepada semua pihak yang berprestasi atau berkontribusi dalam pemenuhan budaya Port Numbay. 

"Anugerah kebudayaan bukan sekadar penghargaan tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan dan keunikan yang telah dikembangkan bersama sebagai sebuah komunitas terhadap budaya Kota Jayapura," katanya.

Menurut Merauje, kebudayaan adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu, kini dan masa depan sehingga melalui seni musik dan tarian maupun berbagai ekspresi kreatif lainnya mampu menggambarkan keberagaman dan keindahan Kota Jayapura menjadi begitu istimewa.   

"Pemberian anugerah kebudayaan Kota Jayapura merupakan contoh nyata dari mereka yang tidak hanya memiliki kecintaan mendalam terhadap kebudayaan tetapi juga berperan aktif dalam upaya pelestarian budaya," ujarnya.

Dia menjelaskan penghargaan tersebut tidak hanya menghargai prestasi individu maupun komunitas tetapi juga memberikan inspirasi untuk melangkah maju dan terus bersemangat dan kolaboratif serta saling mendukung dalam membangun kebudayaan yang inklusif.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pemkot Abdul Majid mengatakan pemberian penghargaan anugerah kebudayaan bertujuan untuk mendukung semua insan yang berprestasi dan mendorong berbagai pihak agar berprestasi atau berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan setempat.

"Ada V jenis penilaian yakni kategori anugerah kebudayaan adalah pelestari, pelopor dan pembaru, maestro seni, media serta masyarakat adat," katanya.

Sekadar untuk diketahui penghargaan kebudayaan untuk kategori pelestari diberikan kepada Isak Samuel Malo atas prestasi sebagai narasumber revitalisasi bahasa dalam Kamus Bahasa Skouw.

Kategori Pelopor dan Pembaru diberikan kepada Gangguan Rudi Mebri atas prestasi menulis sejumlah buku selanjutnya grup seniman Membesak atas prestasi menyanyi dan mempopulerkan lagu etnik Port Numbay serta Douglas Sterry Haay atas prestasi sebagai pencipta dan penyanyi lagu etnik Port Numbay.

Untuk kategori Maestro seni tradisi diberikan kepada Jimmy Afar sebagai budayawan dalam prestasinya sebagai pembatik Port Numbay dan kategori media diberikan kepada Media Jubi atas prestasi mempublikasikan budaya Port Numbay dan kategori masyarakat Adat Tobati dalam revitalisasi bahasa Tobati.

Dan untuk kategori masyarakat adat diberikan kepada masyarakat Adat Tobati dalam revitalisasi Bahasa Tobati.

 

Pewarta : Ardiles Leloltery
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024